Mohon tunggu...
Fathul Gani Santoso
Fathul Gani Santoso Mohon Tunggu... Freelancer - hello

medical student

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran: Vaksin

19 Agustus 2019   19:52 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Vaksin adalah suatu penggegas sistem imunitas manusia untuk memproduksi antibodi tertentu dan memori terhadap imunologi tersebut yang dapat melawaan infeksi sama yang akan terjadi di masa depan1. 

Pada akhir-akhir ini, vaksin adalah suatu tindakan medis yang paling efektif dalam mengurangi angka kematian dan sifat mudah sakit yang disebabkan oleh penyakit infeksi2.

Namun, masih banyak orang tua yang takut untuk mengimunisasikan anaknya dengan suatu vaksin. "Vaccine hesitancy" atau yang dimaksudkan kepada sekelompok orang yang ragu terhadap penggunaan vaksin dan lebih memilih untuk menolak penggunaan dari vaksin. Orang-orang ini tidak menggunakan vaksin karena berbagai alasan, mulai dari alasan agama, keyakinan pribadi, keamanan, bahkan keterbatasan pendidikan pun menjadi akar dalam penolakan ini3.

Agama merupakan alasan utama para orang tua melarang penggunaan vaksin dan merupakan alasan yang paling berbeda dengan alasan lainnya. 

Islam dalam Al-Qur'an dan Hadits-nya melarang penggunaan makanan yang berasal dari daging babi. Yang mana banyak orang yakin bahwa vaksin yang beredar kebanyakan terbuat dari gelatin yang berasal dari daging babi yang diharamkan. Jika gelatin yang berasal dari daging yang halal, penggunaannya pun diperbolehkan. 

Dan jika seseorang menemui situasi dimana tidak ada makanan halal yang dapat dikonsumsi untuknya, maka terdapat pengecualian baginya untuk tidak memakan makanan yang halal, hal ini berasal dari hukum kebutuhan. 

Dalam konteks vaksin, yang mana peruntukannya bukan untuk konsumsi melainkan untuk tujuan medis yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang, maka vaksin perlu dipertimbangkan berdasarkan hukum kebutuhan tersebut. Penggunaan vaksin yang bertujuan untuk pencegahan pun bukan termasuk kedalam pengkonsumsian dalam hal makanan, sehingga gelatin yang dikonsumsi tidak dapat dinilai sebagai makanan 3,4.

Terdapat pandangan-pandangan pribadi mengenai efektivitas dari vaksin ini, yang menjadi salah satu alasan mengapa vaksin ini tidak diterima bagi sebagian kalangan. Meskipun hanya sedikit orang tua yang memiliki berbeda pandangan dan keyakinan, namun para praktisi kesehatan pun harus memulai riset terhadap pandangan-pandangan ini. 

Ada orang tua yang berpikiran bahwa imunisasi yang terbaik telah diciptakan dan akan terus berkembang ialah imunisasi yang berasal dari dalam diri, sehingga anak tidak perlu lagi mendapatkan imunisasi tambahan. 

Ada juga orang tua yang beranggapan bahwa ketika anak mengidap penyakit, akan memberikan manfaat jangka panjang karena dengan sendirinya terciptanya imunisasi terhadap penyakit tersebut3. Semua keyakinan-keyakinan pribadi yang tidak didasari oleh riset ilmiah inilah yang menjadi alasan mereka untuk menolak menggunakan vaksin.

Masalah keamanan juga menghantui para orang tua. Mereka telah berpengaruh terhadap berita-berita maupun rumor-rumor yang tidak valid kebenarannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun