Mohon tunggu...
fathiya hasna tsaqifah
fathiya hasna tsaqifah Mohon Tunggu... Mahasiswa universitas Airlangga

Menulis cerita/membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan Seksual di Kampus : Kapitalisme biang masalah, Islam solusi hakiki

26 September 2025   22:26 Diperbarui: 27 September 2025   08:53 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kekerasan seksual di perguruan tinggi merupakan fenomena yang kompleks dan seringkali tersembunyi, ibarat gunung es yang hanya memperlihatkan sebagian kecil dari masalah yang sebenarnya. Artikel ini mengkaji penyebab kekerasan seksual di kampus dengan fokus pada peran kapitalisme sebagai biang masalah, serta menawarkan perspektif Islam sebagai solusi hakiki untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Pendahuluan

Kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi menjadi isu yang semakin mendapat perhatian publik. Ketua Tim Kerja Anti Dosa Pendidikan dan Integritas Akademik (ADIA) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Taufan Setyo Pranggono, menyatakan bahwa kekerasan seksual di kampus merupakan fenomena gunung es, yang berarti kasus yang terungkap hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan masalah yang ada. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: mengapa kekerasan seksual bisa terjadi di lingkungan akademik yang seharusnya menjadi tempat pembelajaran dan pengembangan karakter?

Pembahasan

  1. Kapitalisme sebagai Biang Masalah
    • Kapitalisme yang menempatkan nilai ekonomi dan keuntungan di atas nilai kemanusiaan berkontribusi pada terjadinya kekerasan seksual.
    • Sistem kapitalis cenderung mengabaikan aspek moral dan etika, sehingga menciptakan lingkungan yang permisif terhadap perilaku kekerasan.
    • Persaingan dan tekanan ekonomi di lingkungan kampus dapat memicu perilaku tidak etis, termasuk kekerasan seksual.
  2. Fenomena Gunung Es
    • Kekerasan seksual di kampus seringkali tidak dilaporkan karena berbagai faktor, seperti stigma sosial, ketakutan, dan kurangnya perlindungan bagi korban.
    • Hal ini menyebabkan data yang ada tidak mencerminkan realitas sebenarnya, sehingga penanganan masalah menjadi kurang efektif.
  3. Islam sebagai Solusi Hakiki
    • Islam menempatkan nilai moral dan etika sebagai fondasi utama dalam kehidupan sosial.
    • Prinsip-prinsip Islam mengajarkan penghormatan terhadap hak asasi manusia, termasuk perlindungan terhadap korban kekerasan seksual.
    • Implementasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan tinggi dapat menjadi solusi untuk mencegah dan mengatasi kekerasan seksual di kampus.

Kesimpulan

Kekerasan seksual di perguruan tinggi merupakan masalah serius yang dipengaruhi oleh sistem kapitalisme yang mengabaikan nilai moral dan etika. Fenomena ini ibarat gunung es yang sebagian besar tersembunyi dan belum terungkap. Pendekatan Islam sebagai solusi hakiki menawarkan nilai-nilai moral yang kuat untuk menciptakan lingkungan akademik yang aman dan bermartabat. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai Islam dalam sistem pendidikan tinggi perlu dipertimbangkan sebagai langkah strategis dalam mengatasi kekerasan seksual di kampus.

Referensi

  • Taufan Setyo Pranggono, Ketua Tim Kerja Anti Dosa Pendidikan dan Integritas Akademik (ADIA) LLDikti Wilayah III. (2024). Kekerasan Seksual di Kampus: Kapitalisme Biang Masalah, Islam Solusi Hakiki. [Video]. YouTube. https://youtu.be/5F4SAz5Vpzo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun