Mohon tunggu...
Fathir Fatih Faturrahman
Fathir Fatih Faturrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang individu yang suka menulis opini terkait segala hal yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendidik Bukan Menyeragamkan: Pendidikan yang Melihat Manusia

17 Juni 2025   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2025   23:08 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/812336851582538595/

Pendidikan seharusnya menjadi sebuah jembatan yang menyatukan semua manusia, bukan menjadi jurang pemisah antara manusia. Pendidikan merupakan sebuah konsep yang dibutuhkan oleh manusia secara keseluruhan. Semua jenis manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Semua umur dan semua kelas membutuhkan pendidikan. Namun, yang jadi pertanyaan adalah apakah akses pendidikan bagi semua manusia itu sama? Apakah masyarakat di desa dan masyarakat di kota memiliki akses dan kualitas yang sama di pendidikan? 

Dewasa ini, kualitas pengalaman pendidikan masih belum merata secara keseluruhan. Kualitas pendidikan di kota dan pendidikan di desa masih timpang. Pelajar di kota cenderung memiliki kualitas pengalaman pendidikan yang lebih baik jika dibandingkan dengan pengalaman pendidikan yang didapatkan pelajar di desa. Ketimpangan pengalaman pendidikan ini berkontribusi pada ketimpangan akses terhadap peluang kerja, ekonomi, hingga kualitas hidup manusia.

Permasalahan terkait dengan kemerataan kualitas pendidikan merupakan salah satu permasalahan yang harus diselesaikan oleh banyak pihak. Saya tidak ingin mengerucutkan permasalahan ini hanya kepada satu belah pihak, tetapi permasalahan ini merupakan permasalahan kita bersama sebagai seorang manusia. Kita perlu memikirkan bagaimana cara agar kualitas pendidikan dapat merata di semua latar geografis yang berbeda. Namun di lain sisi, pendidikan yang merata bukanlah hasil akhir dari perjalanan proses pendidikan ini. Hasil akhir yang dapat dijadikan objektif bersama adalah keseuaian pendidikan yang didapatkan oleh manusia dengan latar yang berbeda namun dengan kualitas yang sama.

Kualitas pendidikan haruslah merata dan sama di semua tempat, tetapi jenis kurikulum pendidikan harus dibedakan berdasarkan latar dari manusia yang berbeda. Kurikulum pendidikan bagi pelajar yang berada di latar geografis perbukitan tinggi harus dibedakan dengan kurikulum pendidikan bagi pelajar yang berlatar geografis di pesisir pantai. Misalnya pelajar yang hidup di pegunungan bisa diberikan kurikulum terkait pemberdayaan perkebunan dan alam yang dimilikinya, sedangkan pelajar di pesisir pantai bisa diberikan kurikulum terkait dengan isu-isu kelautan dan potensi maritim. Hal ini bertujuan untuk fungsionalisasi pendidikan itu sendiri. Pendidikan harus sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membantu manusia menjalankan kehidupannya. Oleh karena itu, pendidikan harus menyesuaikan dengan kebutuhan berbeda yang dimiliki oleh setiap manusia.

Pendidikan berkualitas yang merata tidak harus seragam, tetapi harus adil. Sudah saatnya kita tidak memaksakan satu bentuk pendidikan bagi semua kalangan masyarakat, dan mulai melihat pelajar sebagai seorang manusia dengan kehidupan, kebutuhan, harapan, dan tantangan yang berbeda. Dari sinilah keadilan pendidikan tumbuh, bukan sekedar kesetaraan pengalaman, tetapi kesesuaian makna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun