Hal ini berbanding terbalik dengan pendapat Piaget, dimana dia menganggap bahwa private speech merupakan bentuk sebuah ketidak-dewasaan dan mencerminkan sifat egosentris.
Vygotsky berpendapat bahwa private speech merepresentasikan sebuah transisi awal dalam sebuah proses untuk menjadi lebih komunikatif secara sosial. Juga, saat anak tampak sedang berbicara dengan dirinya sendiri, sebenarnya mereka seang menggunakan bahasa untuk memerintahkan dan mengarahkan dirinya sendiri.
Sebagai contoh, anak belajar menggunakan sepatu. Kemudian dia bertanya pada dirinya sendiri,
"Kenapa ini tidak nyaman dipakai?"
"Oh ternyata ini terbalik, seharusnya ini untuk kaki kiriku"
Contoh di atas hanya salah satunya, tentunya banyak sekali permasalahan sederhana yang terjadi pada anak-anak.
Ternyata pendapat yang disampaikan oleh Vygostky tersebut telah mendapat banyak kesepakatan dari berbagai peneliti yang menemukan bukti bahwa private speech dapat berperan positif di dalam perkembangan anak-anak.
Anak-anak akan melakukan private speech ketika mereka menjumpai tugas atau permasalahan yang sulit, ketika mendapati sebuah kekeliruan, dan ketika merasakan ketidak-yakinan akan sesuatu.
Para peneliti tersebut juga mengemukakan bahwa anak-anak yang menggunakan private speech akan menjadi lebih perhatian dan meningkat prestasinya jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukannya (Berk & Spuhl, 1995)
Sumber:
John W. Santrock. Life Span Development:Perkembangan Masa Hidup, Edisi Ketigabelas Jilid I. Dengan Original title: Life Span Development -- 13th ed. (Penerbit Erlangga, 2011)