Murid SMA yang baru memasuki masa kuliah pastinya kaget dengan kondisi perkuliahan yang berubah drastis. Juga dari lingkungan sekitar yang mana semasa SMA masih tinggal dengan orang tua namun kini tinggal sendiri di kostan atau beberapa orang ada yang tinggal bersama teman.
Masa-masa ini tentunya menjadi masa peralihan dari siswa menjadi mahasiswa. Yang biasanya bangun pagi lalu sarapan sudah tersedia kini sudah tidak lagi. Masak sendiri atau beli makan sendiri. Semua dikerjakan mandiri. Dari yang biasanya dibangunkan Ibu kini alarm yang membangunkan. Jika terlambat bangun, ya pasti terlambat masuk kuliah. Siapa yang disalahkan? Ya diri sendiri.
Mungkin bagi beberapa orang pada masa SMA ketika terlambat karena telat bangun masih banyak yang menyalahkan orang tua. Namun semenjak nge-kost ya otomatis jadi mandiri dan tidak ada yang bisa disalahkan kecuali diri sendiri. Dahulu waktu semasa SMA saat makan biasanya makan bersama keluarga. Sekarang saat sudah kuliah, makan ya palingan sambil nonton You Tube. Agar tidak sepi.
Sebulan pertama masih belum merasa kangen rumah atau yang biasa disebut home sick. Bulan kedua mulai terasa sepi dan hampa tanpa keluarga dan ingin bertemu teman-teman SMA ataupun teman yang tinggal di dekat rumah. Sempat terpikir, waktu ini cepat sekali berlalu dan sempat membayangkan dahulu waktu SD, SMP, sampai SMA. Benar- benar waktu terasa cepat.
Dunia perkuliahan lebih keras. Dari segi sosial ekonomi maupun budayanya. Contoh, dari segi ekonomi yang mana kita ketahui bahwa anak kost dijatah perbulan dengan uang yang cukup sehingga harus bisa memaksimalkan uang tersebut agar tidak kehabisan diakhir bulan. Jika sampai kehabisan, ya terpaksa makan mie pakai nasi.
Intinya dunia perkuliahan ini mengenalkan kita dengan dunia orang dewasa yang mana nantinya kita akan menuju kesana. Melatih kemandirian, mengatur keuangan, dan berhadapan dengan orang-orang. Sehingga harus benar-benar menjaga diri dan berpegang teguh pada pendirian.