Mohon tunggu...
Fathan Mubina Alfadri
Fathan Mubina Alfadri Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

seseorang yang memiliki keingin tahuan tentang hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Unsur Serapan dan Tanda Baca di Dalam Bahasa Indonesia

9 April 2023   10:01 Diperbarui: 9 April 2023   10:02 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Unsur serapan dan tanda baca adalah dua topik yang berbeda namun seringkali saling terkait dalam bahasa Indonesia.

Unsur serapan dalam bahasa Indonesia adalah kata-kata yang berasal dari bahasa lain dan kemudian dipinjam dan dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia. Sejarah unsur serapan dalam bahasa Indonesia bermula dari masa penjajahan Belanda. Saat itu, bahasa Melayu menjadi bahasa resmi di wilayah Indonesia dan banyak kosakata bahasa Belanda yang dipinjam dan digunakan dalam bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia juga banyak meminjam kata-kata dari bahasa-bahasa lain seperti bahasa Arab, Inggris, Jawa, dan lain-lain.

Sementara itu, tanda baca adalah simbol-simbol yang digunakan untuk memberikan arti pada kalimat dan membantu membaca teks dengan lebih mudah dan jelas. Tanda baca juga memiliki sejarah yang panjang dan bermula dari zaman kuno. Tanda baca pertama yang digunakan adalah titik, yang digunakan untuk memisahkan kalimat. Kemudian, tanda koma, tanda tanya, dan tanda seru juga berkembang dan digunakan dalam bahasa-bahasa di seluruh dunia.

Dalam bahasa Indonesia, penggunaan tanda baca juga dipengaruhi oleh pengaruh unsur serapan. Beberapa tanda baca seperti tanda kutip dan tanda kurung, misalnya, berasal dari bahasa Belanda dan digunakan dalam bahasa Indonesia. Sedangkan tanda baca lainnya seperti titik, koma, dan tanda tanya berasal dari bahasa-bahasa lain yang mempengaruhi bahasa Indonesia.

Untuk lebih lanjut tentang unsur serapan dalam bahasa Indonesia, perlu diketahui bahwa unsur serapan tidak hanya terbatas pada kosakata saja, tetapi juga dapat berupa frase atau ungkapan dalam bahasa asing yang kemudian dipinjam dan digunakan dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh unsur serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Belanda antara lain: kantor, kulkas, pensil, radio, dan sebagainya. Sementara itu, beberapa contoh unsur serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab antara lain: masjid, sahur, iftar, dan sebagainya.

Pada masa kini, unsur serapan terus berkembang dan bertambah dengan adanya pengaruh bahasa-bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Korea. Beberapa contoh unsur serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Inggris antara lain: selfie, laptop, email, dan sebagainya. Sementara itu, beberapa contoh unsur serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Korea antara lain: oppa, unnie, ajumma, dan sebagainya.

Sementara itu, tanda baca juga memiliki peran penting dalam bahasa Indonesia untuk memperjelas makna kalimat dan menunjukkan intonasi pembicaraan. Beberapa contoh tanda baca dalam bahasa Indonesia antara lain: titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda baca kutip, dan sebagainya. Penggunaan tanda baca yang tepat dalam bahasa Indonesia dapat meningkatkan kejelasan dan keefektifan komunikasi dalam bahasa tersebut.

Penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia juga dapat memengaruhi pengertian kalimat. Sebagai contoh, perbedaan penggunaan tanda koma pada kalimat "Dia makan, dan kemudian pergi" dan "Dia makan dan, kemudian pergi" dapat mengubah makna kalimat tersebut. Pada kalimat pertama, artinya adalah dia makan terlebih dahulu sebelum pergi, sedangkan pada kalimat kedua artinya adalah dia makan dan melakukan sesuatu setelahnya.

Selain itu, tanda baca juga dapat memengaruhi intonasi pembicaraan. Sebagai contoh, pada kalimat "Apakah kamu tidak mau pergi bersamaku?" penggunaan tanda tanya pada akhir kalimat menunjukkan intonasi tanya dan meminta jawaban dari orang yang diajak bicara.

Pada dasarnya, penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia sangat penting untuk memperjelas makna kalimat, menunjukkan intonasi pembicaraan, dan meningkatkan kejelasan dan keefektifan komunikasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menguasai penggunaan tanda baca dengan baik dalam bahasa Indonesia.

Selain itu, penting juga untuk dipahami bahwa penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia dapat berbeda dengan penggunaan tanda baca dalam bahasa lain. Sebagai contoh, pada bahasa Inggris, tanda koma digunakan untuk memisahkan antara subject dan predicate dalam kalimat, sedangkan dalam bahasa Indonesia, fungsi tanda koma lebih sering digunakan untuk memisahkan antara frasa atau klausa dalam kalimat. Oleh karena itu, penting untuk memahami penggunaan tanda baca yang tepat dalam bahasa Indonesia agar dapat memperjelas makna kalimat dan memudahkan pembacaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun