Mohon tunggu...
Fata Azmi
Fata Azmi Mohon Tunggu... Guru - Belajar, Berlilmu, Bermanfaat

Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Sebuah Ketulusan

25 September 2020   19:52 Diperbarui: 25 September 2020   20:01 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan ini sengaja dibuat untuk seseorang yang menggerakkan sekumpulan orang untuk berkumpul, bersilaturahmi kembali atas dasar kemanusiaan, entah apa yang orang ini telah perbuat semua yang dulu pernah dekat lalu menjadi berjarak kini perlahan merapat kembali, sungguh piawai orang ini. 

Tentu ada pertanyaan mengapa sosok seperti ini diangkat dalam sebuah tulisan yang mungkin orang tersebut ketika membaca tulisan ini hanya akan tertawa geli dan berucap apaan si, namun ini fakta ada magnet yang saling menarik untuk hadir walau ada yang hanya sekedar menyimak, memperhatikan dan saling mendoakan.

Apa yang lebih puitis selain berbicara tentang kebersamaan, seperti kaset yang diputar berkali-kali namun tak bosan untuk di dengar, belajar kembali ke frekuensi yang dulu pernah ada dan menyamakannya kembali untuk menghadirkan lantunan irama yang menyejukan, iya menyejukkan. 

Kembali ke sosok orang ini, tidak terlalu berlebihan jika ketulusannyalah yang membawanya ke derajat ini, tidak perlu diminta tapi berbondong-bondong silih berganti bantuan dan doa hadir, ini bukti bahwa ketulusan menghadirkan rasa, ketika rasa sudah disentuh maka pada hakikatnya manusia akan kembali ke fitrahnya yaitu saling memanusiakan. 

Semoga kita dapat belajar dari sosoknya, Seorang pencinta sejarah Kakanda Hadi Purwanto, terimakasih uswahnya yang dapat dijadikan renungan,  doa kami menyertaimu agar dapat mentas kembali di rel perjuangan  dengan nafas baru yang lebih mencerahkan, InsyaAllah setelah gelap terbitlah terang. Lekas Pulih Kakanda. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun