Mohon tunggu...
Fernanda AdityaAudry
Fernanda AdityaAudry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Biology for education Media social Enthusiast Content Creator Podcast Enthusiast Technology Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Penggunaan Pupuk Kompos dengan Memanfaatkan Air Hasil Cucian Beras, Kelurahan Sadang Serang

18 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 18 Agustus 2022   08:00 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Coblong, Bandung (31/07/2022)- PBB berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam membangun bangsa yang sejahtera, demokratis, dan adil, di mana pembangunan bisa bermanfaat bagi semua orang dalam upaya untuk memenuhi hak-hak generasi mendatang yang harus dilindungi. Sesuai dengan janji Sustainable Development Goal's (SDG'S) untuk “tidak meninggalkan siapa pun”, pendekatan PBB menggabungkan fokus yang kuat pada yang termiskin dari yang miskin, memerangi diskriminasi dan meningkatnya ketidaksetaraan serta mengatasi berbagai masalah dari akar penyebabnya. PBB bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, organisasi masyarakat sipil, lembaga akademis, dan entitas sektor swasta untuk mencapai SDG's secara efektif melalui pendekatan terpadu.  

SDG’s secara eksplisit bertujuan memberantas kemiskinan dan kelaparan, mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara, memperbaiki manajemen air dan energi, dan mengambil langkah urgen untuk mengatasi perubahan iklim. Sebagai upaya untuk mencapai target SDG’s diperlukan penanganan program yang berkesinambungan dan konsisten dengan konteks kelokalan. Dalam pelaksanaannya, agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia diimplementasikan pada program SDG's Desa.

Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk salah satunya bentuk kegiatan berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema SDG's Desa Tanpa Kemiskinan. KKN yang mengawali terwujudnya tatanan masyarakat sejahtera untuk dapat membangun negeri ini lebih baik. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang tergabung dalam KKN Tematik Desa Tanpa Kemiskinan Kelompok 69 melakukan sosialisasi tentang "Sosialisasi Pemilahan dan Pengolahan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos yang Bernilai Ekonomis" Sosialisasi ini ditujukan kepada masyarakat sadang serang terkhususnya warga RW 17 Kelurahan Sadang Serang yang sudah menjalankan program buruan sae di lingkungan sekitarnya.

Penggunaan pupuk juga dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yaitu air hasil dari cucian beras yang banyak terdapat di RW 17 Kelurahan Sadang Serang. Pemanfaatan sisa bahan kompos yang dibuat pupuk kompos salah satunya sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil produksi buruan sae yang telah dikembangkan oleh warga. Penggunaan pupuk kompos dalam jangka panjang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk kompos mudah dibuat dan teknologinya sederhana. 

Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya dapat diberi pupuk kompos dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bisa bercocok tanam. Sesudah diberi pupuk kompos, dilanjutkan dengan pengolahan tanah.

Foto Sosialisasi Pupuk Kompos (Dokumentasi Pribadi)
Foto Sosialisasi Pupuk Kompos (Dokumentasi Pribadi)

Kedua perlakuan tersebut bisa dilakukan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien. Kebutuhan dosis pupuk kompos yang sangat besar yaitu seringkali menyulitkan proses penyebarannya. Namun, sekarang sudah dipasarkan pupuk kompos yang dipadatkan dalam bentuk pelet atau konsentrat. Pupuk kompos dalam bentuk tersebut lebih mudah diaplikasikan serta dosis yang diperlukan menjadi lebih kecil. Pupuk kompos seperti ini diantaranya dipasarkan dengan merek dagang Ostindo, OCF, serta Green Pride.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk kompos adalah sebagai berikut;

1. Penebaran pupuk kompos sebaiknya dapat diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk kompos bisa mencapai lapisan tanah yang lebih dalam.

2. Pemberian pupuk kompos dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari pada dosis banyak yang bisa diberikan sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun