Sustainable Development Goals atau SDGs adalah sebuah program yang sudah direncanakan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada tahun 2015 silam. Program Sustainable Development Goals (SDGs) bisa dibilang merupakan program pembangunan yang memiliki orientasi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan, kehidupan sosial masyarakat, dan juga pembangunan keadilan dan terlaksananya tata kelola untuk menjaga kualitas hidup sampai generasi berikutnya. Salah satu poin dari program SDGs membahas tentang ekosistem daratan. Poin tersebut memiliki beberapa tujuan, yaitu melindungi, merestorasi, meningkatkan pemanfaatan ekosistem darat, dan juga menghentikan kerusakan keanekaragaman hayati.
Kami sebagai mahasiswa Universitas Negeri Malang berkomitmen turut serta mewujudkan program tersebut dalam program kami yaitu Penanaman ”TOSERBA”. Penanaman TOSERBA sendiri memiliki arti yaitu Penanaman Tanaman Obat Serta Bahan Keluarga. Sebagai warga negara Indonesia, kami tergerak untuk ”membantu” program tersebut dan kami memutuskan untuk terjun ke masyarakat dalam melaksanakan program kami. Kelompok kami beranggotakan Oktavian Alfa Lucky, Mauludin Prasetyo, Astrie Noorsitha, Farrel Eka Prasetya, dan Aimar Hiba Rimbawan.
Di lokasi yang kami tuju (Kampung Plaosan, Kota Malang) merupakan tempat penduduk yang sangat padat. Kepadatan tersebut membuat minimnya penanaman tanaman-tanaman di sekitar kampung tersebut. Mengingat padatnya kampung Plaosan, taman yang terlantar dapat kita temui sebagai salah satu ciri dari masyarakat yang sangat sibuk dalam bekerja sehingga ekosistem daratnya tidak terjaga. Sebagai upaya kami untuk mewujudkan program SDGs Ekosistem Darat kami tergerak untuk memanfaatkan tanah-tanah (berupa lahan taman kosong) ditanami tanaman seperti cabai, tomat, terong, daun salam, dan jeruk agar warga setempat dapat memanfaatkan hasil tanaman tersebut.
Di perkotaan seperti Kota Malang, pemanfaatan taman terlantar sebagai tempat penanaman bumbu dapur dapat menjadi pertimbangan mengingat tidak stabilnya harga bumbu dapur di masyarakat. Harga bumbu dapur seringkali melonjak dan tidak dapat diperkirakan sehingga menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya pada saat-saat akhir bulan maupun saat kesulitan ekonomi. Menurut website sembako.malangkota.go.id , pada tanggal 22 November 2024 harga Cabe Rawit Merah Rp. 28.846/Kg, Tomat seharga Rp.13.692/Kg, sehingga kami menginisiasi program “TOSERBA” untuk sedikit meringankan beban ibu rumah tangga agar tidak terlalu berat dalam membeli bahan-bahan masakan. Taman taman ini bisa dimanfaatkan untuk membudidayakan berbagai jenis bumbu, seperti cabai, terong, daun jeruk, dan bumbu lainnya. Menanam tanaman ini di taman terlantar tidak hanya meningkatkan akses terhadap bahan segar dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal juga dapat menciptakan kembali ekosistem darat di tengah perkotaan yang padat.
Seperti dengan tujuan poin SDGs ekosistem darat yaitu meningkatkan pemanfaatan ekosistem darat, tanaman-tanaman yang kami tanam dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar. Cabai memiliki kandungan banyak gizi, diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan vitamin C (Dyah & Rahayu, 2020). Tidak hanya itu cabai juga bisa menjadi bahan masakan yang bisa dimanfaatkan oleh warga (Bafdal, dkk., 2022). Tomat juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan manusia. Tomat yang memiliki 87% kandungan serat sangat dibutuhkan dalam pencernaan manusia untuk menjaga sembelit. Selain itu, kandungan serat juga bisa menjaga kolesterol dan gula darah tubuh. Penanaman daun salam dan jeruk juga memiliki manfaat yang bisa dirasakan oleh warga. Daun salam memiliki manfaat untuk kesehatan diantara lait, dapat mengurangi dislipidemia dan menurunkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) (Harismah, 2017). Dan manfaat yang bisa warga peroleh dari jeruk adalah memiliki kandungan vitamin C
Kampung Plaosan sendiri bisa dikatakan merupakan wilayah pemukiman warga yang padat penduduk. Dengan program ini, diharapkan para warga Plaosan sadar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara kita juga harus memerhatikan kondisi lingkungan sekitar, khususnya ekosistem darat. Hendaknya dengan menanam tanaman-tanaman yang memiliki kandungan manfaat, hal itu sama saja menjaga kelestarian lingkungan di wilayah kita dan juga sebagai perwujudan turut serta membantu program SDGs di Indonesia. Sebagai mahasiswa, kami juga turut andil dalam pembangunan ekosistem berkelanjutan ini dengan terjun di masyarakat.
Tidak hanya menanam, kami juga melakukan sosialisasi bersama Ibu RT dan Karang Taruna Kampung Plaosan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberi arahan dan menyadarkan warga serta saling bekerja sama untuk melestarikan lingkungan sekitar terutama ekosistem darat.
Menurut kami warga negara yang baik itu tidak hanya mematuhi aturan di lingkungan sekitar, membayar pajak, dan saling menghargai antar masyarakat, tetapi kita juga harus turut serta melestarikan lingkungan kita ini. Dengan melaksanakan program Penanaman ”TOSERBA” ini diharapkan dapat membantu upaya pelestarian ekosistem darat di Kampung Plaosan, Kota Malang demi mewujudkan program SDGs Ekosistem Darat di Indonesia. Tidak hanya itu, program ini juga sebagai perwujudan cinta tanah air kami sebagai mahasiswa Universitas Negeri Malang dalam pelestarian lingkungan ekosistem darat, menyadarkan warga pentingya menjaga lingkungan, membantu alternatif bahan makanan warga Plaosan, dan juga membantu pembangunan SDGs Ekosistem Darat di Indonesia.