Mohon tunggu...
farras zidane
farras zidane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Be a force of nature

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lupa Akan Sejarah: Lingkaran Setan Kekeliruan dalam Menangani Pandemi

13 April 2021   02:40 Diperbarui: 13 April 2021   02:41 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu, inovasi mengenai media edukasi masyarakat COVID-19 pun terus dikembangkan oleh pemerintah. Berbeda dengan era Wabah Pes dan Wabah Flu Spanyol, penyebaran informasi dan media edukasi dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan media teknologi. Pemerintah mengeluarkan berbagai propaganda dengan slogan menarik dan interaktif agar masyarakat mampu beradaptasi dalam kondisi ini. 

Salah satu slogan yang sering kita dengar adalah pencegahan penyebaran COVID-19 melalui 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sedangkan berbagai tagline kekinian yang sering digunakan antara lain, "Dirumah Aja," "Etika Batuk dan Bersin," "Jaga Jarak," "Adaptasi Kebiasaan Baru," dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini bertujuan untuk memperkuat peran masyarakat dalam mencegah penyebaran VIRUS COVID-19.

Hubungan antara umat manusia dan wabah penyakit tidak terpisahkan. Kedatangannya yang tiba-tiba memunculkan keresahan di masyarakat. Tidak terkecuali hati masyarakat saat ini yang sedang menghadapi COVID-19. Keputusasaan akan kapan wabah ini akan berakhir memberikan waktu bagi kita untuk merefleksikan diri akan tindakan kita sebagai manusia. 

Salah satunya adalah dengan menyadari betul permasalahan apa yang sedang dihadapi. Dalam artikel ini, refleksi diri didasari oleh petuah dari presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yaitu "jangan sekali-kali melupakan sejarah." Penulis memiliki keyakinan bahwa umat manusia akan berhasil melalui badai COVID-19 apabila kita berhasil mempelajari berbagai kesalahan yang dilakukan manusia dalam menghadapi wabah selanjutnya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memiliki pengetahuan sejarah mengenai berbagai macam wabah yang terjadi sepanjang peradaban manusia.

Selain manusia secara umum, pemerintah sebagai pemangku kekuasaan pun harus mampu belajar dari sejarah. Hal tersebut bertujuan supaya kebijakan penanganan dan penanggulangan wabah tidak salah diambil. Dengan begitu kerugian akibat pandemi dapat diminimalisir. Pemerintah dituntut untuk terus berinovasi dalam membuat kebijakan yang interaktif, strategis, dan edukatif. 

Melalui pemanfaatan berbagai sumber daya yang dimilikinya, pemerintah dapat menciptakan berbagai program terkini sesuai dengan era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Akan tetapi, pemerintah juga harus mampu mengantisipasi ancaman yang timbul dari hal tersebut, semisalnya penyebaran berita bohong. Selain pemerintah diperlukan peran aktif dari masyarakat untuk mentaati berbagai kebijakan dan protokol selama masa pandemi. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat inilah yang akan membawa umat manusia keluar dari mimpi buruk bernama COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun