Pernahkah kamu bertanya-tanya kepada diri sendiri seperti:Â
"Mau jadi apa aku setelah lulus kuliah nanti? Langsung kerja atau lanjut kuliah? Kalau kerja, jadi apa ya?"Â
"Atau, mungkin tidak perlu kerja/kuliah dan langsung menikah saja?"
Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya muncul pada individu yang sedang berada pada tahap emerging adulthood (fase antara remaja dan dewasa) yang menginjak usia dewasa awal yaitu pada usia 20 tahun - pertengahan 30 tahun.
Quarter Life Crisis ini merupakan tahap dimana krisis identitas diri mengalami puncaknya. Menanyakan tentang diri sendiri, apa yang sebenarnya dicari dalam kehidupan, mulai sering kecewa pada diri sendiri, dan lain-lain.Â
Menurut The Guardian (2011), 85% milenial (tahun kelahiran 1980-2000) mengalami hal serupa di usia 20-30 tahun. Ciri-ciri yang ditampilkan oleh individu yang sedang mengalami tahap ini yaitu antara lain:
- Perasaan cemas
- Perasaan ketidakpastian
- Kekacauan batin
- Tidak tahu apa yang diinginkan
- Keadaan usia 20an tidak seperti apa yang diharapkan
- Takut gagal
- Takut membuat keputusan
Masa transisi ini pasti ada rasa sakitnya dan ada tantangan barunya. Dilema yang dihadapi biasanya masalah seputar pendidikan, karir, rencana hidup, progres hidup orang lain, finansial, jodoh, pertemanan.Â
Tapi guys, QLC ini bukanlah sesuatu yg harus ditakuti! QLC ini bagaikan alarm,yang menandakan sebentar lagi kita akan dewasa. Dengan mengetahu bahwa kita ada di fase ini, justru yang kita perlu lakukan ialah memahami dan mempelajari apa itu Quarter Life Crisis. Setelah memahaminya, kita perlu segera mencari jalan keluarnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu:
- Pahami bahwa QLC ini bukanlah suatu krisis, namun hanyalah suatu fase kehidupan untuk menuju fase kehidupan lainnya.
- Stop membanding2kan diri dengan orang lain. Hal ini bikin kita merasa buruk dan gak maksimal. Fokus aja sama perjalanan hidup kita dan tujuan sendiri
- Carilah dukungan dari orang lain yang tepat. Jangan malu cerita apa yg kamu alami kepada orang yang kamu percaya, seperti teman, guru atau psikolog.
- Lakukanlah sesuatu. Ikut komunitas, jadi relawan, untuk menambah ilmu dan pengalaman. Banyak hal positif di luar sana!
- Kontrol dan evaluasi ekspektasi, tentukan tujuan hidup
- Tetap optimis dan teruslah belajar
- Don't be so hard on yourself!
Usia seperempat abad adalah saatnya mulai menjadi diri kamu sendiri, bukan menjadi cerminan diri orang lain. Bingung dalam memilih pilihan hidup adalah hal yang biasa. Tanyakan pada diri sendiri, bagaimana kamu membayangkan dirimu 10-20 tahun ke depan? Â Kemudian, rumuskan rencana. Tidak pernah ada langkah yang salah dalam hidup. Berujung baik atau buruk, semua akan memberikan Anda pelajaran.