Mohon tunggu...
Farras NurShaumi
Farras NurShaumi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! kenalkan aku mahasiswa pendidikan matematika di salah satu perguruan tinggi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Matematika Ilmu yang Menyenangkan, Kata Siapa?

20 April 2023   21:34 Diperbarui: 20 April 2023   21:36 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Begitu lirik lagu yang diciptakan oleh Bu Maria Ulfah seorang guru matematika. Tak sedikit orang yang tidak mempercayai hal itu, dibuktikan dengan banyaknya parody yang bermunculan bahwa matematika ilmu yang mematikan. Sudah sejak lama, pandangan masyarakat terhadap mata pelajaran satu ini memang tak baik. Matematika selalu menjadi momok bagi para pelajar karena dianggap rumit dan sulit serta tidak menyenangkan. Namun, pada kenyataannya matematika sangatlah hidup berdampingan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh sederhananya pada proses jual beli perlu memanfaatkan matematika.

Sebenarnya matematika adalah ilmu yang menyenangkan. Selain dapat melatih otak untuk berpikir kreatif dan inovatif, matematika juga dapat menumbuhkan logika berpikir. Berlatih matematika juga perlu diasah, semakin sering berlatih semakin tinggi rasa penasaran untuk memcahkan masalah dengan tingkatan yang lebih sulit lagi. Merubah mindset matematika ilmu yang menyenangkan memanglah tak mudah karena faktor internal dan eksternal pun cukup berpengaruh.

Faktor internal, ketika seorang anak berstatement matematika itu sulit maka pola pikir yang tertanam akan selamanya seperti itu. Dalam memulai proses pembelajaran pun pastinya sudah tidak bersemangat untuk mempelajarinya karena pola pikir dan sugesti yang sudah dibangun diawal tidak baik. Pemecahan dan pembuktian terhadap hal tersebut perlu adanya kemauan dari diri sendiri, apakah memang matematika itu sebegitu sulitnya atau sebenarnya menyenangkan. 

Berdasarkan pengalaman saya, ketika berhasil menyelesaikan satu soal dengan mencoba berbagai rumus dan perhitungan saja pasti senangnya bukan main. Begitulah menghitung yang ternyata sangat mengasyikan sehingga membuat saya tertarik dan jatuh cinta dengan matematika. Hal tersebut tentunya dapat menumbuhkan semangat belajar lebih tinggi lagi dan memiliki rasa penasaran lebih tinggi untuk memecahkan soal matematika lainnya.

Selain faktor internal, adapun faktor eksternal sebagai pendukung. Dalam proses pembelajaran tentunya ada elemen lain selain pelajar yakni guru. Pembawaan guru juga ternyata dapat mempengaruhi segalanya. Terkadang guru matematika itu identik dengan killer, namun itu bisa terpatahkan jika pembawaan guru lebih friendly, inovatif dalam alat, bahan, media, dan metode pembelajaran yang digunakan, membuat suasana kelas menjadi menyenangkan seperti bermain sehingga pembelajaran tidak mudah bosan. 

Adanya pemodifikasian dalam pembelajaran juga diperlukan agar pelajar merasa nyaman dan tertarik dengan pelajaran yang dipelajari. Selain itu, peran orang tua juga dibutuhkan untuk mendukung dan mendorong anaknya agar lebih giat lagi dalam berlatih serta pantang menyerah dalam menyelesaikan masalah.


Hal yang paling penting adalah kerjasama antar pengajar, pelajar dan orang tua dalam menumbuhkan mindset, statement, dan sugesti yang baik terhadap hal-hal yang belum pernah dicoba. Matematika ilmu yang menyenangkan itu memang benar adanya, jika hal-hal yang ingin disampaikan bisa tercerna dengan sangat baik. Dengan demikian, harapan bangsa tentang meningkatnya kemampuan pelajar Indonesia terutama bidang Matematika dapat tercapai dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun