Mohon tunggu...
Farkhan Abdurochim Alfarauq
Farkhan Abdurochim Alfarauq Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

akal pemikiran manusia bagaikan langit cerah yang luas. menulis adalah cara untuk menjaganya tetap cerah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cemas Datang Ketika Notifikasi Muncul: Mengapa Demikian?

21 September 2021   04:55 Diperbarui: 21 September 2021   04:58 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kecemasan atau yang biasa disebut anxiety merupakan keadaan dimana rasa takut berlebihan yang menyebabkan denyut jantung tidak beraturan, berkeringat, dan rasa tidak nyaman lainnya. Pada akhir-akhir ini terutama pada masa pandemi yang telah berlangsung kurang lebih selama 2 tahun ini, semua kegiatan berubah menjadi online dan semua tugas disampaikan via daring.

Dengan demikian, semua pekerjaan dapat terlihat melalui handphone pintar kita. Batasan dan ruang telah terlampaui dalam hal ini karena kita tidak lagi memperhatikan waktu dan tempat. Semua biasa dikerjakan dimana saja asalkan ada perangkat dan jaringan yang mendukung. Akibat dari hal tersebut, banyak orang yang mengabaikan privasi waktu jam kerja.

Sifat pekerjaan menjadi fleksibel sehingga banyak orang menyepelekan waktu. Misalnya atasan merubah jam rapat menjadi malam hari karena anggapan tidak perlu pergi ke kantor atau dosen yang menambah tugas mahasiswa karena anggapan tidak perlu mencetak dokumen dan pergi ke kampus. Tentu hal ini menambah beban kerja dan mengurangi waktu istirahat kita. Kalau biasanya semua terpola, pada saat ini semua fleksibel dan tidak terpola sehingga semuanya tidak terduga.

Secara tidak sadar, kita menganggap notifikasi pekerjaan yang muncul sebagai ancaman karena bisa muncul kapan saja secara tidak diduga. Pada dasarnya manusia akan menghindari ancaman dalam hidupnya.

Peristiwa tersebut dapat kita kaji mengunakan teori kondisioning atau teori stimulus respon. Dalam kasus ini penulis coba menjabarkan peristiwa ini melalui pengkondisian  klasik Pavlov yang melakukan percobaan kepada seekor anjing. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus  –  stimulus  yang  tidak  dikondisikan  atau  tidak  dipelajari)  dipasangkan  atau  diikutsertakan dengan lampu (dinyalakan lampu disebut sebagai the conditioned or learned stimulus-stimulus yang dikondisikan  atau  dipelajari),  maka  dinyalakan  lampu  akan  menghasilkan  respons  yang  sama  yaitu keluarnya air  liur dari anjing percobaan (Haslinda, 2019: 87-99).

Peristiwa  tersebut  menurut  Pavlov  adalah refleks bersyarat  adanya  masalah  fungsi  otak. Pavlov ingin memecahkan masalah melalui eksperimen bagaimanakah refleks bersyarat terbentuk. Percobaan ini dilakukan secara berulang pada seekor anjing. Anjing diberi makan disertai dengan suara bel secara berulang sehingga secara alamiah membentuk anggapan bahwa ketika mendengar suara bel maka ia akan memperoleh makanan.

Melalui teori tersebut, kita mencoba menjawab fenomena kenapa kita merasa cemas ketika terdapat notifikasi masuk dalam ponsel pintar kita. Karena kita terbiasa mendapatkan tugas secara tiba tiba masuk melalui notifikasi yang secara tidak sadar kita anggap sebagai ancaman karena akan merenggut waktu luang kita secara berulang. Kemudian secara tidak sadar juga terbentuk sebuah anggapan dalam otak kita bahwa jika ada notifikasi masuk itu merupakan tugas yang harus kita kejakan.

Oleh karena itu kenapa akhir-akhir ini banyak yang mengeluhkan cemas ketika mendapatkan notifikasi dalam ponsel pintar mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, kita harus berpikir positif dan menganggap bahwa semua ringan jika dikerjakan. Sesekali rehat sejenak dari ponsel juga diperbolehkan selama tidak menganggu runititas pekerjaan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun