Di Indonesia cukup banyak UMKM yang telah berdiri. UMKM tersebut bisa berupa kuliner, kerajinan, cinderamata atau oleh-oleh, dan lainnya. Masih banyak UMKM di Indonesia yang belum memiliki struktur manajemen yang kuat. Sebagian besar masih menggunakan metode tradisional dan perkiraan dalam manajemennya. Tentunya hal ini mengakibatkan ketidakefisienan pada persediaan dan produksi. Hal ini menyebabkan biaya yang besar dan uang yang hilang akibat ketidakefisienan tersebut. Salah satu cara menanggulangi hal tersebut adalah menggunakan sistem just in time.
      Just in time merupakan salah satu metode pada manajemen operasi. Just in time atau tepat pada waktunya merupakan cara kelola tepat waktu pada persediaan dan juga produksi. Dengan just in time, persediaan yang digunakan akan tepat tiba saat dibutuhkan. Hal ini memberikan manfaat pada jumlah persediaan yang kecil dan penggunaan gudang yang kecil. Selain itu, persediaan yang digunakan juga akan selalu baru. Sehingga kualitas produksi akan meninggkat. Selain persediaan yang selalu baru, dampak persediaan yang terbuang percuma juga akan berkurang. Persediaan yang disimpan terlalu lama tentu akan rusak, sehingga tidak dapat digunakan.
      Dampak yang dapat dirasakan ketika menggunakan sistem just in time adalah pengurangan biaya dan peningkatan efisien. Pengurangan biaya terjadi karena besar persediaan berkurang, sehingga biaya untuk menyimpan persediaan akan berkurang. Selain itu, biaya akibat rusaknya persediaan yang disimpan akan berkurang drastis karena persediaan akan selalu baru ketika menggunakan just in time. Selain pengurangan biaya, keefisienan akan meningkat karena persediaan persis ada ketika dibutuhkan, sehingga proses produksi bisa langsung dilaksanakan.
      Just in time memiliki banyak kelebihan jika diterapkan pada UMKM. Mulai dari pengurangan jumlah persediaan, besarnya gudang, mengurangi biaya, hingga peningkatan efisien. Sehingga penggunaan sistem JIT akan sangat membantu UMKM dalam membuat sistem persediaan dan produksi yang baik.
