Mohon tunggu...
FARISIAH CHOIRUNNISA
FARISIAH CHOIRUNNISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang

seorang mahasiswa gemar nongkrong dan juga nonton series detektif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

E-Learning, Bukti Pembaharuan Sistem Pendidikan di Indonesia

18 November 2022   23:10 Diperbarui: 18 November 2022   23:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 2020 kita telah melawati masa masa kelam yakni saat terjadinya pandemi Covid – 19 di seluruh dunia. Selama kurang lebih 2 tahun kita dipaksa untuk harus berada di dalam rumah dan sebisa mungkin menghindari kerumunan. Banyak sektor kehidupan yang terkena dampak atas terjadinya pandemi ini, salah satunya adalah sektor Pendidikan. 

Pendidikan yang biasanya dilakukan secara tatap muka dipaksa untuk dilakukan secara daring di rumah masing masing. Hal ini membuat para pengajar banyak membuat inovasi baru dalam Pendidikan agar pembelajaran jarak jauh berlangsung secara sempurna, salah satu yang akan kita bahas saat ini adalah e- learning.

Tapi tahukah kalian apa sih e-learning itu? E-learning adalah sistem pembelajaran menggunakan alat elektronik atau proses mengajar dan belajar yang dilakukan dalam jaringan, atau online. Akan tetapi, sebenarnya e-learning sudah ada sejak puluhan tahun lalu lho! 

Sekitar tahun 1990 Universitas Illinois memperkenalkan sebuah e-learning yang menggunakan komputer yang disebut PLATO dalam sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruction). Kemudian setelah itu e- learning semakin berkembang dari masa ke masa dan menjadi popular semenjak adanya pandemi corona virus.

Clark & Mayer dalam Klinger (2008:179) membagi e-learning ke dalam dua klasifikasi berdasarkan waktu pelaksanaan pembelajaran yaitu Pembelajaran sinkron atau synchronous e-learning, yakni ketika pendidik dan peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang sama. 

Contonya melalui aplikasi zoom ataupun google meet. Yang kedua ada Pembelajaran asinkron atau asynchronous e-learning, dimana ketika pendidik dan peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang berbeda. Contohnya, yakni dengan mengirim materi pembelajaran melalui website e- learning seperti contohnya SIPEJAR alias website e- learning milik Universitas Negeri Malang yang biasa saya gunakan sehari hari.

E- learning memiliki beragam manfaat bagi para peserta didik maupun para pengajar. Selain karena hemat biaya karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja, e-learning juga memiliki jangkauan lebih luas karena siapa saja bisa mengakses materi tersebut. 

Namun seperti halnya aplikasi lain, e- learning juga memiliki beberapa kekurangan antara lain dan yang paling utama adalah tidak semua daerah memiliki akses internet apalagi kita tinggal di Indonesia yang wilayah nya sangat luas sehingga sulit untuk menjangkau setiap wilayah. 

Hal lain yang juga memengaruhi kegagalan pembelajaran via e- learning adalah beberapa pendidik yang belum dapat menguasai teknologi dengan baik khususnya yang sudah lanjut usia dan membuat pembelajaran mau tidak mau sedikit terganggu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun