Mohon tunggu...
faridzi miftah
faridzi miftah Mohon Tunggu... -

lahir di serang sekarang tinggal di bogor

Selanjutnya

Tutup

Money

Pestisida Nabati Vs. Pasar Bebas

24 Oktober 2011   06:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:34 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Agribisnis,tanaman,dan residu sangat erat kaitannya untuk meningkatkan hasil dari produk usaha yang sedang di jalankan. Isu residu sangat berkaitan dengan pasar bebas dan lingkungan.Pada akhirnya akan berpengaruh juga pada ekonomi. Sebab residu  dapat menurunkan biodiversitas. Salah satu tantangan yang perlu diantisipasi pengusaha,pemerintah dan petani adalah isu residu ini,karena tidak sedikit pengusaha ekspor buah dan sayur serta produk pertanian lainya ditolak ketika sudah ditiba di negara tujuan. Sehingga bagi pelaku usaha,pemerintah dan petani perlu memperhatikan kesehatan tanaman. Kesehatan tanaman dapat dijaga dengan menerapkan konsep PHT,yaitu keamanan lingkungan,ekonomi efisien,penerimaan masyarakat dan teknolpraktis dan berkelanjutan.

Menjawab tantangan tersebut salah satunya dapat menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati adalah setiap bahan metaboli tumbuhan yang mampu memberikan satu atau lebih aktivitas biologi,baik fisiologi(kematian) maupn tingkah laku(penghambat makan) pada organisme pengganggu tanaman(OPT) dan memenuhi syarat untuk digunakan dalam pengendalian OPT.

Mengapa kembali kepada pestisid nabati? karena efek samping penggunaan pestisida kimia yang digunakan berlebihan,permintaan produk organik yang semakin meningkat dan isu-isu internasional yang membatasi residu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun