Di era milenial ini kita dituntut untuk lebih kreatif dalam berbagai hal, tak terkecuali di bidang jurnalistik. Jika dulu kebanyakan orang mendapatkan informasi terkini dengan membaca koran harian yang mana jika kita berlangganan koran, akan selalu ada koran di teras rumah walaupun tidak sempat kita baca. Namun kini mungkin malah semakin banyak terlihat tumpukan koran yang tak terbaca karena orang sudah banyak yang beralih ke media online yang lebih cepat dan mudah penyebaran informasinya.
Namun disayangkan kebanyakan orang lebih memilih informasi dari media online melalui media sosial yang kurang akurat dan sering ditemukan berita hoax serta konten sampah karena sifat media sosial itu sendiri yang terbuka, memberi kesempatan semua orang termasuk beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk ikut serta menyebarkan informasi demi kepentingan mereka, ataupun orang-orang iseng yang hanya mencari sensasi untuk menarik popularitas. Karenanya di era seperti saat ini para jurnalis dituntut untuk membuat berita yang akurat dan menarik, namun tidak keluar dari konteks berita, agar masyarakat lebih memilih membaca informasi dari sumber yang lebih jelas.
Untuk itu Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi atau disingkat Himakom dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengadakan seminar dengan tema Kreativitas di Bidang Jurnalistik di Era Milenial. Seminar tersebut diadakan di Aula Siti Khadijah, Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Raya Lebo, Dsn. Rame, Ds. Pilang, Kec. Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo pada hari Sabtu (13/4/19).
Menghadirkan pemateri yang kompeten di bidang IT Analyz dan sebagai seorang Developer yang juga ahli dalam hal Digital Magazine, yakni Emy Siska Setyawati. Pembahasan dalam seminar tersebut lebih kepada mengenai hubungan antara Generasi Milenial dengan Teknologi, yang mana hal ini penting agar kita tidak ketinggalan zaman dalam hal apapun termasuk juga perihal informasi komunikasi. Dijelaskan juga mengenai majalah digital atau istilah sekarang Digital Magazine, yang saat ini tengah diminati kalangan muda, serta bagaimana cara seorang jurnalis membuat Digital Magazine yang menarik, agar tidak kalah saing dengan informasi bebas di media sosial.
Diharapkan dengan diadakannya seminar tersebut bisa menginspirasi kalangan mudah terlebih mahasiswa yang ingin setelah lulus menjadi seorang jurnalis, atau anak muda yang peduli dengan tersebar luasnya disinformasi alias kabar hoax, untuk ikut serta mengurangi dampak penyebarannya dengan cara membuat konten-konten berita yang aktual dan menarik, serta kreatif agar tidak kalah saing di era milenial sekarang yang padat akan informasi yang tidak dapat dikendalikan arus penyebarannya.
