Mohon tunggu...
Farha Millati Hanifa
Farha Millati Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Dimanapun dan kapanpun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peribahasa Sunda, Hade Goreng Ku Basa, Ini maknanya!

24 Februari 2022   08:32 Diperbarui: 24 Februari 2022   08:34 16097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan interaksi dengan sesama guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Interaksi bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti mengobrol dan berdiskusi. Namun yang selalu diingat adalah alat apa yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi? tentu saja jawabannya adalah bahasa. Bahasa dalam wikipedia diterjemahkan sebagai kemampuan untuk berkomunikasi yang dimiliki oleh manusia dan dalam penggunaannya menggunakan tanda-tanda yang disepakati. Tanda yang disepakati di sini bermakna bahwa penutur (orang yang berbicara) memiliki satu kesamaan definisi dengan pendengar. Misalnya, penutur ingin mempersilakan pendengar untuk mengambil buku, maka pendengar harus memiliki definisi yang sama bahwa buku adalah kumpulan dari kertas-kertas yang disusun sedemikian rupa (dijilid), sehingga komunikasi terjalin dengan baik. Apabila komunikasi telah berjalan dengan baik, dapat dipastikan interaksi juga akan berjalan baik. 

Selain untuk berkomunikasi, lebih dalamnya bahasa juga dapat digunakan untuk menjalin suatu ikatan dan kerja sama. Ikatan yang dimaksud dapat berupa ikatan pertemanan, hubungan bisnis, bahakan diplomasi. Seseorang yang menguasai teknik berbahasa (terutama berbicara) yang baik, tidak menutup kemungkinan dapat menarik simpati lawan bicara. Ada sebuah peribahasa dari bahasa Sunda yang berbunyi "Hade goreng ku basa" yang bermakna bahwa baik buruknya sikap seseorang dapat dilihat dari bagaimana cara ia bicara. Dalam makna peribahasa ini, baik buruk yang dimaksud berkaitan pula dengan sisi tanggung jawab seseorang. Maknanya, meski perkataan seseorang amat begitu memukau, jika ia suka berbohong, tidak menepati janji, dan gemar menebar hoax, maka dia tidak bisa dikategorikan orang yang baik bahasanya.

Bahasa mencerminkan keluhuran budi seseorang, orang yang mengerti tatakrama dan kesopanan tidak akan semena-mena menggunakan kata-kata, terlebih hal tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain. Orang yang berbudi akan senantiasa mengetahui apa dan bagaimana ia harus bertutur. Dapat dibuktikan dengan banyaknya para orang sukses yang kemudian bertransformasi menjadi para motivator yang kerap berorasi untuk membakar semangat pendengarnya. ini membuktikan, bahwa bahasa dapat mencerminkan perilaku dan juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku. Karena itu, penanaman etika berbahasa penting diterapkan sejak dini. Agar kelak generasi yang akan datang bisa mencerminkan Indonesia yang luhur budi dari cara bertutur dan membawa diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun