Mohon tunggu...
Farha
Farha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pemahaman Masyarakat terhadap Peran dan Karir Perawat

19 Mei 2020   13:05 Diperbarui: 19 Mei 2020   12:57 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perawat bukan lagi merupakan sosok "pembantu" tetapi tenaga terdidik yang memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada klien sehat maupun sakit. Menurut Henderson (1966) dalam Berman et al. (2016), perawat memiliki fungsi unik untuk membantu klien yang sehat maupun sakit dalam menyelenggarakan upaya kesehatan, penyembuhan, serta dalam memperoleh kematian yang damai melalui kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat profesional. Meskipun secara umum, masyarakat sudah memiliki gambaran yang cukup baik pada profesi perawat, namun masih terdapat kesalahpahaman terkait lingkup kerja perawat (Flavin, 2018). Padahal, menurut Bereau of Labor Statistics (2018), profesi perawat merupakan profesi yang paling mendapat kepercayaan masyarakat. Pentingnya pemahaman masyarakat terutama masyarakat Indonesia mengenai lingkup peran dan karir perawat akan sangat berdampak pada penilaian masyarakat terhadap perawat, melihat sering terjadinya misinterpretasi panggilan dokter kepada seorang perawat mengenai peran dan karirnya di bidang kesehatan yang belum masyarakat ketahui.

Keperawatan adalah kegiatan melindungi, mempromosikan, dan mengoptimalkan upaya kesehatan, mencegah kesakitan dan cedera, mengurangi rasa sakit melalui diagnosis dan tindakan perawatan terhadap respon manusia, dan mengadvokasi individu, keluarga, komunitas, dan populasi dalam pelayanan kesehatan (ANA, 2010 dalam Berman et al., 2016). Perawat memberikan asuhan keperawatan pada tingkat individu, keluarga, dan komunitas. Dalam praktiknya, keperawatan bekerja dalam empat area utama yaitu, promosi kesehatan dan kondisi baik, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, serta perawatan menjelang ajal. Menurut, peran dan fungsi perawat dalam pelayanan kesehatan adalah sebagai caregiver, komunikator, pengajar, advokat, konselor, agen perubahan, pemimpin, manajer, case manager, peneliti, dan karir-karir perawat lainnya (Berman et al., 2016).

Perawat sebagai care provider professional membantu memelihara kesehatan jasmani dan kejiwaan pada klien. Asuhan keperawatan diberikan sebagai upaya membantu klien mencapai kondisi kesehatan optimal yang dapat diperoleh oleh klien melalui kerangka kerja keperawatan dalam memberikan pelayanan. Caregiving meliputi tingkatan pada jasmani, kejiwaan, perkembangan, budaya, serta spiritual klien (Berman et al., 2016).

Perawat sebagai komunikator merupakan bagian integral dari keperawatan. Perawat berkomunikasi dengan klien, keluarga klien, tenaga kesehatan lainnya, dan juga komunitas. Perawat mengidentifikasi masalah klien kemudian mengkomunikasikannya dengan tim kesehatan lainnya dalam rangka kolaborasi pelayanan kesehatan yang berpusat pada klien. Kemampuan komunikasi sangatlah penting untuk perawat. Perawat harus dapat berkomunikasi dengan baik, jelas, dan akurat untuk pemenuhan layanan kepada klien (Berman et al., 2016).

Sebagai pengajar, perawat membantu klien mengerti kondisi dan prosedur kesehatan yang dijalani dalam pemulihan kondisi kesehatan klien. Perawat membuat strategi pembelajaran dengan memperhatikan berbagai keunikan yang dimiliki klien dan mengukur pemahaman klien akan hal tersebut. Perawat juga berbagi ilmu dan keahlian dengan perawat lain dan juga tenaga kesehatan lainnya (Berman et al., 2016). Peran perawat sebagai advokat bagi klien yaitu, perawat bertindak untuk melindungi klien. Perawat mengadvokasikan kebutuhan dan keinginan klien kepada tenaga kesehatan lainnya. Perawat juga membantu klien untuk mengutarakan haknya sebagai klien dalam sebuah pengobatan (Berman et al., 2016).

Perawat sebagai konselor, membantu klien mengenali dan mengatasi tingkat stress yang dimiliki atau masalah sosial lainnya seperti, mengembangkan kemampuan membangun hubungan interpersonal, dan mempromosikan pertumbuhan personal. Peran ini melibatkan aspek emosional, intelektual, dan dukungan kejiwaan. Perawat konselor memberikan pelayanan kepada klien yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan membantu klien untuk membangun sikap, perasaan, dan tingkah laku (Berman et al., 2016).

Perawat sebagai agen perubahan berperan ketika membantu klien untuk memodifikasi perilaku klien sebelumnya. Perawat juga sering berkontribusi dalam perubahan sistem pelayanan kesehatan sebagai bentuk evaluasi terhadap sistem pelayanan. Aspek perubahan lainnya seperti kontribusi pada perubahan teknologi dan pengobatan (Berman et al., 2016).

Perawat sebagai pemimpin berperan dalam mempengaruhi dan memotivasi tim dalam pencapaian tujuan tim. Peran pemimpin perawat dapat ditemukan di beberapa tingkatan pelayanan, seperti klien, keluarga, grup klien, pendidikan, dan juga komunitas (Berman et al., 2016). Pada bentuk kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan, terdapat model tim Nurse-led.

Perawat manajer bertugas memanajemen pelayanan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas. Perawat manajer juga mengawasi dan mengevaluasi performa kerja perawat-perawat yang berada dalam tanggung jawabnya. Dalam tata laksana diperlukan pengetahuan penyokong pada perawat, seperti struktur dan dinamika organisasi, otoritas, kepemimpinan, teori perubahan, advokasi, delegasi, serta supervisi dan evaluasi (Berman et al., 2016).

Sebagai case manager, perawat bekerja dalam tim bersama dengan multidisiplin kesehatan lainnya. Bertugas mengukur efektivitas rencana manajemen kasus dan memonitori keluaran tim. Selain itu, perawat juga berperan sebagai peneliti yang memberikan kontribusi dalam perkembangan pelayanan dalam kerangka kerja keperawatan.  Perawat berpartisipasi dalam penilitian masalah yang sedang terjadi (Berman et al., 2016).

Jenjang karir perawat sangat beragam sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing perawat. Dimulai dengan perawat laksana dengan jenjang pendidikan diploma. Perawat klinis spesialis dengan kompetensi berbagai bidang spesialis seperti, spesialis jiwa, spesialis anak, spesialis maternitas, dan sebagainya. Terdapat pula perawat anestesi, perawat entrepreneur, dan juga perawat forensik (Berman et al., 2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun