Mohon tunggu...
MFarel Ariayudha
MFarel Ariayudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai minat lebih dalam hal berolahraga. Topik artikel yang biasa saysa tulis biasanya berkaitan dengan situasi kondisi yang ada pada saat ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelisik Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

1 Juni 2023   10:14 Diperbarui: 1 Juni 2023   10:31 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kira-kira apa sih yang ada di benak kalian kalau mengingat kerjaan yang satu ini? Yap, Kerajaan Samudaera Pasai merupakan kerajaan islam pertama yang ada di Indonesia. Letak kerajaan yang sanagat strategis yakni di pesisir pantai utara pulau Sumatera membuat kerjaan ini sempat menguasai perdagangan rempah-rempah terutama lada yang saat itu sedang banyak dicari dan diminati.

Raja yang sangat terkenal dari kerjaan ini adalah Sultan Malik As-Sholeh. Sultan Malik As-Sholeh adalah salah seorang keturunan raja yang berhasil menyatukan beberapa kerajaan kecil dan pada akhirnya mendirikan Kesultanan Samudera pada tahun 1270 M. Di penghujung kepemimpinannya, Sultan Malik As-Sholeh menyerahkan takhta kepemimpinannya kepada anak sulungnya yang bernama Malik adh-Dhahir. Ia mendirikan kesultanan baru bernama Pasai. Ketika Malik as-Sholeh meninggalkannya, Malik adh-Dhahir menggabungkan kedua kerajaan di daerah Peureulak, seperti Rimba Jreum dan Seumerlang menjadi Samudera Pasai.

Kerajaan ini runtuh pada masa kepemimpinan sultan Zain Al -- Abidin di tahun 1521 M akibat serangan dari Bangsa Portugis. Serangan ini dilatar belakangi karena Bangsa Portugis merasa iri melihat perkembangan dari Kerajaan Islam pertama ini yang menjadi pusat perdagangan internasional dan penyebaran Agama Islam.

Kira-kira apa saja sih penginggalan dari Kerajaan Samudera Pasai Ini;

  • Cakra Donya
    Lonceng ini dapat kita jumpai di Museum Aceh, tepatnya di Jl.Sultan Mahmudsyah N0.10, Peuniti, Kec.Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Lonceng ini adalah peninggalan Kesultanan Samudera Pasai. Lonceng ini melambangkan persahabatan antara Kesultanan Samudera Pasai dan Kekaisaran Tiongkok yang dibawa langsung oleh Laksamana Cheng Ho pada saat kunjungannya ke Nusantara pada tahun 1414 M.
    Picture by Pixabay
    Picture by Pixabay
  • Makam Sultan Malik As-Sholeh
    Letak dari makam ini dekat dengan reruntuhan pusat Kerajaan Samudera Pasai, tepatnya di Desa Beuringin, Kec.Samudera, Kota Lhokseumawe. Makam ini menjadi bukti bahwa Islam masuk ke Indonesia pada Abad ke-13.

  • Koin Emas
    Koin emas peninggalan Kerajaan Samudera Pasai saat ini dapat kita jumpai di Muesum Bank Indonesia. Koin ini terbuat dari 70% emas murni dan 18 karat tanpa campuran bahan kimia. Dahulu koin ini dipergunakan sebagai alat transaksi jual-beli tanah.
    Picture by Pixabay
    Picture by Pixabay
  • Naskah Surat Sultan Zainal Abidin
    Naskah dari surat ini dapat kita jumpai di Museum Aceh. Naskah ini merupakan surat yang ditulis oleh Sultan Zainal Abidin yang ditujukan kepada Kapitan Moran (Wakil Raja Portugis di India). Isi surat ini menggambarkan tentang kondisi Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1511 masehi setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis.

    Demikianlah beberapa peninggalan yang tersisa dari kejayaan Kerajaan Samudera Pasai. Sudah menjadi tugas bagi kita untuk terus melestarikan budaya dan peninggalan yang ada sebagai bukti bahwa dahulu terdapat satu kerajaan bercorak islam yang menjadi kekuatan perdagangan dan peradaban Internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun