Mohon tunggu...
MAHASISWA HIJRAH
MAHASISWA HIJRAH Mohon Tunggu... Administrasi - Mimbar Hijrah

Hijrah Bil akan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekolah Demokrasi Bagi Pemilih Milenial Sukses Digelar Bawaslu Kabupaten Cianjur

8 Desember 2018   17:45 Diperbarui: 8 Desember 2018   18:00 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KABUPATEN CIANJUR-BAWASLU BEKERJASAMA DENGAN JPPR & Cianjur Intellectual Foundation, Gelar SEKOLAH DEMOKRASI penyadaran pentingnya demokrasi pada momebtum kontestasi politik dalam praktik 

kepemiluan di Indonesia seringkali dijadikan alasan sebagian orang untuk memilih tidak memilih (golput).Banyak pihak mencoba mencari rumusan sendiri terkait kelebihan dan kekurangan golput dalam kerangka sistem demokrasi. 

Disatu sisi golput dipandang sebagai bagian dari hak politik dan kewajaran dalam dinamika pemilu, sementara disisi lain golput dipandang sebagai sikap apatis dan bertentangan dengan cita-cita politik ideal yang tujuan utamanya kebaikan individu dan masyarakat luas. 

Golput (dari sisi etika perilaku pemilih) sebagai upaya penyadaran akan pentingnya menjaga etika para pihak (termasuk pemilih) dalam pemilu dalam rangka mewujudkan pemilu yang berintegritas.

Stagnansi kesejahteraan serta agregasi kepentingan yang tidak diwujudkan dengan baik oleh calon terpilih jelas menjadi isu liar yang bisa dengan mudah mempengaruhi orang untuk berlaku apatis dalam pemilu. Kita sering mendengar istilah "ambil uangnya jangan pilih calonnya", atau "ambil semua uangnya jangan pilih dua-duanya". 

Bentuk Politik Uang (money politic) yang cenderung mengisyaratkan keterlibatan semu dalam kontestasi politik yang berujung pada sikap pragmatis pemilih. Pada ujungnya pemilih merasa jenuh dan tertutup pandangannya untuk melihat kemaslahatan politik yang jauh lebih besar. 

Selain itu, dalam pileg dan pemilu yang akan berlangsung tidak menginginkan bermunculan berita bohong (hoax), Polisasi Agama dan Politisasi SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) yang mana ini berpotensi akan merusak kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilihan, merusak rasionalitas pemilih dan menimbulkan konflik.

Dalam kegiatan tersebut juga Bawaslu Cianjur menyampaikan kepada seluruh peserta yang berjumlah 65 Orang tersebut bahwa "demokrasi adalah bagian penting bagi pemilih milenial", maka dari itu jangan sampai siswa siswi sekolah tidak memahaminya" Usep Agus Zawari (Ketua Bawaslu Kabupaten Cianjur).

"dalam acara yang bertajung sekolah demokrasi ini juga, kami selaku Ketua JPPR Bersama CIF Berpesan kepada Adek-adek yang sudah memiliki hak suara agar menggunakan haknya pda 17 april nanti . 

Ungkap Syakir Abdullah dalam Sambutannya, dan harapnnya semoga acara SEKOLAH DEMOKRASI ini Akan terus dilaksanakan di beberapa titik Tempat Pendidikan Se-Kabupaten Cianjur sampai bulan april mendatang, JPPR dan Cianjur Intellectual Foundation akan ikhlas memberikan pemahaman Demokrasi kepada Seluruh Generasi Milenial.

Pada kesemptan tersebut juga Komisioner Bawaslu Cianjur beliau Memberikan pemahaman kepada generasi milenial khususnya Siswa Siswi SMK AKP Cipanas-Cianjur. Kegiatan Yang di gelar bersama JPPR dan CIF tersebut bekerjasama dengan BAWASLU KABUPATEN CIANJUR pada tanggal 8 Desember 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun