Mohon tunggu...
M farandiangesti
M farandiangesti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Ep unair '18 Fans barcelona

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masih Adakah Pancasila di Hati Milenial?

20 Mei 2019   22:26 Diperbarui: 20 Mei 2019   22:56 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Generasi Y atau yang sering kita sebut sebagai "generasi millenial" merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980-2000an. dimana sudah terjadi kemajuan teknologi di berbagai bidang. Bahkan ponsel yang dulu hanya untuk sekadar telfon dan SMS sekarang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti : shopping, sosmed, vidcall, dan masih banyak lagi. Dari hal itulah generasi millenial beranggapan bahwa penguasaan teknologi itu sangat penting di era sekarang mengingat luasnya dunia sangat mampu di jangkau dengan smartphone di tangan.

Namun, di sisi lain perkembangan teknologi yang begitu pesat seringkali bisa mengakibatkan millenial menjadi manja, malas dan cenderung kurang tertarik kepada ilmu pengetahuan yang bersifat umum bahkan pernah suatu ketika harian kompas mengadakan survei mengenai pengetahuan tentang pancasila.

Hhasilnya adalah sebagian besar masyarakat dari berbagai usia tidak tahu lambang-lambang tiap sila di pancasila dan juga ada beberapa yang tidak hafal Pancasila, sangat miris bukan? hal ini jika di tarik kebelakang maka tentu sangat berbanding terbalik dengan apa yang di inginkan oleh para pejuang pancasila republik Indoneesia dahulu.

Jika di lihat dari sisi positifnya generasi millennial memiliki kreativitas tinggi, penuh percaya diri dan penguasaan teknologi yang baik serta terhubung antara satu dengan lainnya, namun karena hidup di era sekarang mengakibatkan millenial menjadi kurang peduli dengan sekitarnya, acuh, bahkan menjadi pribadi yang sangat bergantung kepada orang lain (manja). 

Hal inilah yang dapat menjadi titik balik bagi masa depan bangsa dan negara. Sungguh merupakan suatu yang di sayangkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini, tetapi di sisi lain ternyata kurang mampu menambah wawasan pancasila anak bangsa. Ada beberapa faktor penyebab mulai lunturnya budaya pancasila pada millenial:

Minimnya pemahaman mengenai agama.

Terlalu fokus dengan perkembangan teknologi sering kali generasi millenial kurang tertarik kepada pendidikan agama, padahal agama merupakan pondasi terkuat yang senantiasa mengarahkan seseorang melakukan perbuatan yang baik. 

Sesuai dengan isi sila pertama pancasila yang berbunyi, "ketuhanan yang maha Esa" negara mewajibkan masyarakatnya agar memeluk agama sesuai kepercayaan yang di yakininya ada 6 agama resmi yang di akui di indonesia yakni : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Semua agama yang tertera di atas pada dasar nya memiliki nilai-nilai yang sama yaitu mengajarkan kepada kebaikan dan memperbaiki hal-hal yang buruk, tetapi jika nilai-nilai agama tersebut tidak di pelajari dengan baik tetap saja perilaku menyimpang akan sering di temui.

Minimnya pemahaman mengenai pancasila.

Meskipun sudah mendapat pelajaran pancasila tetap saja generasi millenial di anggap belum terlalu menjiwainya dan masih menganggap butir-butir pancasila itu hanya sekadar bacaan. Bahkan lebih mirisnya lagi sekarang ini banyak sekali millennial yang prilakunya sudah mengarah kepada budaya n

egara barat yang perilakunya identik dengan hidup bebas, tentu hal itu sangat berbeda dengan jati diri bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun