Mau Kulit Sehat? Lindungi Kulit dari Serangan Sinar UV dengan Nanopartikel TiO2 (Titanium Dioksida) dan ZnO (Seng Oksida)

Apakah kalian tau dengan istilah "nanoteknologi"?

Nanoteknologi semakin familiar di kalangan masyarakat hingga saat ini. Semua orang semakin berlomba-lomba dalam menemukan inovasi-inovasi nanoteknologi di segala bidang. Penerapannya tidak terbatas pada bidang sains, kesehatan, dan material namun pemanfaatan nanoteknologi juga diterapkan dalam bidang kecantikan (kosmetik).

Nanoteknologi merupakan teknologi yang berdasar pada rekayasa material dalam skala nanometer (1-100 x 10-9 meter). Dalam pengembangan kosmetik nanoteknologi sering digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keunggulan produk mulai dari krim pelembab, krim anti penuaan, hingga sunscreen. Sunscreen merupakan lotion pelindung kulit lapisan terluar dari sinar UV. 

tio-dan-zno-62a92375bb44860eac29fd52.jpg

Sunscreen menjadi sangat penting karena lapisan ozon semakin menipis membuat sinar UV mudah untuk merusak kulit bahkan menyebabkan terjadinya kanker kulit. Salah satu usaha para peneliti untuk menghasilkan produk kosmetik maupun sunscreen yang berkualitas baik untuk kulit melalui nanoteknologi adalah dengan memanfaatkan nanopartikel TiO2 dan ZnO yang biasa dimanfaatkan untuk memfilter sinar UV.

Para peneliti telah menemukan bahwa partikel TiO2 pada ukuran 100 nm sangat efektif untuk menyerap sinar UVA dan UVB, sementara itu partikel ZnO sebagai pendukung berukuran 50 nm efektif untuk menyerap sinar UVB tetapi masih belum maksimal dalam menyerap sinar UVA. Para peneliti juga meneliti lebih lanjut pemanfaatan TiO2 dan ZnO 

sebagai bahan dalam produk kosmetik dari segi keamanan. Meskipun nanopartikel TiO2 dan ZnO menggumpal saat dicampur dengan tabir surya, bahan ini mampu mempertahankan kapasitas penyerap sinar UV 

yang sangat efektif serta menyerap dan menyebarkan cahaya tampak, membuatnya transparan di kulit. Bahan ini juga lebih stabil daripada material filter UV lainnya, membutuhkan lebih sedikit aplikasi ulang, dan terbuat dari bahan yang rendah iritan dan alergen.

Namun disamping keunggulan partikel nano tersebut, jika dosis yang masuk terlalu tinggi (di atas batas aman), kerusakan organ bisa terjadi. Sangat penting bagi pemerintah kita untuk mengeluarkan peraturan khusus tentang penilaian keamanan produk ini apabila akan secara luas digunakan. 

Karena nano bisa masuk ke dalam kulit, terutama kulit yang rusak, terluka, atau meradang, maka perlu berbagai penelitian ilmiah terkait evaluasi penggunaan kosmetik yang menggunakan bahan nano.

Reference

Widiastuti, Karang. 2015. KULIT SEHAT DENGAN NANOTEKNOLOGI: APLIKASI NANOTEKNOLOGI DALAM PRODUK KOSMETIK. Widya Accarya, Vol 4(1).