Mohon tunggu...
Farahiyah Nur Ramadhanty
Farahiyah Nur Ramadhanty Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Universitas Airlangga

mahasiswa aktif kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melindungi Masa Depan: Mengungkap Pentingnya Vaksin Kanker Serviks (HPV) bagi Perempuan Muda

11 Mei 2023   12:26 Diperbarui: 11 Mei 2023   12:38 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kanker merupakan penyakit yang menyebabkan ekonomi, sosial dan penderitaan yang menyebabkan banyak kematian secara fisik dan psikologis di dunia. Kanker yang bahaya bagi wanita salah satunya yaitu kanker serviks. Kanker serviks yaitu kanker yang tumbuh pada sel-sel rahim wanita disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Biasanya kanker serviks berkembang perlahan dan akan memperlihatkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. 

Serviks sendiri yaitu bagian rahim yang terhubung dengan vagina sebagai fungsi untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu serviks juga berfungsi sebagai pelindung rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

Prevalensi kanker serviks di Indonesia saat ini masih cukup tinggi dilihat dari data Globocan 2020, jumlah kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 kasus. Kanker ini termasuk kanker paling umum kedua pada wanita setelah kanker payudara. 

Perlunya kesadaran masyarakat akan deteksi dini harus terus ditingkatkan untuk menyebarluaskan informasi tentang risiko kanker serviks. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah menawarkan konseling dan pendidikan kesehatan untuk wanita yang berpotensi melahirkan anak yang berisiko terkena kanker leher. Pendidikan Kesehatan juga membutuhkan media untuk menyampaikannya. Selain itu, pentingnya juga untuk pemberian vaksin HPV bagi wanita untuk mencegah infeksi virus HPV.

Vaksin HPV sendiri dapat diberikan pada semua Wanita mulai dari usia 12 tahun keatas, terutama pada Wanita yang belum aktif secara seksual. Vaksin diberikan tiga kali tanpa harus skrining terlebih dahulu. Adanya isu atau hoaks yang beredar tentang penggunaan vaksin HPV yang menyebabka kemandulan atau menopause dini itu semua tidak benar adanya karena hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkannya. 

Namun ternyata ada efek samping dari vaksin HPV yang umumnya hanya terjadi sementara dan termasuk kedalam golongan yang ringan. Beberapa efek yang terjadi diantaranya yaitu bengkak, sakit kepala, nyeri da kemerahan di sekitar tempat suntikan. Selain itu terdapat juga efek samping yang jarang ditemukan atau terjadi, diantara yaitu demam, mual, muncul ruam merah yang gatal, dan rasa sakit du sekitar lengan atau kaki.

Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab biologis dan epidemiologis kanker serviks. Sekitar 70% kasus kanker serviks, vagina, dan dubur dapat ditelusuri kembali ke HPV tipe 16 dan 18. Namun, HPV saja tidak cukup untuk memicu perkembangan kanker, karena terdapat faktor lain yang dikenal sebagai kofaktor yang turut berperan. Partikel HPV dapat direplikasi dengan menggunakan kapsid L1 dan digunakan dalam vaksin. Vaksin ini merangsang produksi antibodi dengan konsentrasi tinggi terhadap infeksi HPV.

Perlu dicatat bahwa tidak semua perempuan yang terinfeksi HPV akan mengalami kanker serviks di masa depan. Terdapat beberapa kofaktor yang telah diketahui berperan dalam pengembangan kanker serviks, yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kofaktor eksogen atau lingkungan, seperti penggunaan kontrasepsi, merokok, riwayat persalinan, dan adanya infeksi penyakit menular seksual lainnya.

Kedua, kofaktor virus, yang meliputi koinfeksi dengan jenis HPV lainnya, variasi genetik HPV, beban virus dalam tubuh, dan integrasi virus ke dalam sel-sel tubuh. Ketiga, kofaktor pejamu, yang meliputi hormon endogen, faktor genetik, serta faktor lain yang terkait dengan respons imun tubuh.

Dalam kesimpulannya, meskipun HPV merupakan penyebab utama kanker serviks, faktor lain yang disebut kofaktor juga berperan dalam perkembangan penyakit ini. Vaksin HPV dapat membantu melindungi perempuan muda dari infeksi HPV dan mengurangi risiko mereka terkena kanker serviks di masa depan.

Jadi perempuan muda atau remaja di Indonesia sebaiknya mengikuti vaksin HPV guna mencegah kanker serviks yang berbahaya karena masih banyaknya angka kematian di Indonesia yang disebabkan oleh kanker serviks. Informasi negative tentang vaksin kanker serviks seperti kemandulan atau menopause itu semua tidak benar adanya, kita juga harus selektif dalam mengambil informasi agar tidak terjadi  kesalah pahaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun