Mohon tunggu...
Farah Abimanyu
Farah Abimanyu Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Postgraduate York University

A Wanderer

Selanjutnya

Tutup

Money

Utang Lagi, Utang Lagi, Mau Buat Apa?

18 Oktober 2018   16:30 Diperbarui: 23 Oktober 2018   17:31 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Light Rail Transit (LRT)

(Analogi Utang di Era Pemerintahan Presiden Jokowi)

Utang telah ada sejak zaman kolonial Belanda yang diwariskan kepada bangsa Indonesia pada tahun 1949. Bahkan, di era SBY utang sudah menembus angka Rp 2.608 triliun. Utang bukan tiba-tiba muncul di zaman Presiden Jokowi. Namun, Apakah kebijakan utang di era Pemerintahan Presiden Jokowi sudah benar?

Agar lebih paham mari kita simak analoginya :


UTANG ALA KOS-KOSAN
Utang di era Presiden Jokowi saya analogikan sebagai utang untuk investasi membangun kos-kosan. Walaupun diawal utang cukup besar, namun nantinya setiap bulan kita bisa menikmati uang dari kos-kosan tsb dan sekaligus untuk mencicil utang. Tidak hanya itu, lama kelamaan harga tanah dan kos-kosan tersebut juga akan naik. Ini kita sebut utang produktif.

Inilah yang diterapkan Presiden Jokowi ketika berinvestasi di pembangunan infrastruktur dan manusia, utang digunakan untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, melalui peningkatan alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan.

Hasilnya yang bisa kita nikmati:
1. Anggaran infrastruktur digunakan untuk Pembangunan jalan, jembatan, tol laut, bandara, pelabuhan, irigasi, jaringan telekomunikasi yang tentunya memperlancar kegiatan kita, juga untuk menurunkan biaya produksi dan distribusi industri (barang bisa menjadi semakin murah). Sehingga harga bahan pokok dari Sumatera sampai Papua sama murahnya.

Akhirnya, setelah sekian lama kita bisa juga menikmati bandara, jalan, MRT, tol laut, skytrain, pelabuhan yang bagus, bahkan ada juga Light Rail Transit (LRT). Semua ini karena anggaran infrastruktur yang dikelola dengan baik sehingga tidak mangkrak!

Infrastruktur maupun transportasi yang sangat bagus ini seharusnya sudah bisa kita nikmati sejak dahulu kala, kalau saja tidak mangkrak dan dikorupsi!

www.quora.com
www.quora.com
2. Dulu, pendidikan yang selalu dikeluhkan oleh ibu dan bapak mahal namun sekarang sudah terbantu dengan ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bidik Misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan jumlah penerima mencapai 13.212.342 siswa/santri, maupun kuota LPDP yang diperbanyak. Tidak ada alasan untuk putus sekolah lagi!

3. Sekarang para tenaga pendidik yang bertugas mendidik generasi penerus bangsa dipermudah mendapat sertifikasi tenaga pendidik. Sebanyak 1.506.813 (51,55%) dari total guru 2.922.826 guru telah bersertifikat pendidik. Bahkan!! Bagi tenaga pendidik diperbatasan diberikan tunjangan khusus sebesar 100 persen dari gaji pokok.

setkab.go.id
setkab.go.id
4. Ketika berobat, kita juga sudah tidak khawatir lagi karena takut biaya obat dan rumah sakit mahal. Dengan tersedianya BPJS/Kartu Indonesia Sehat (KIS) rawat inap pun gratis! Hingga saat ini total 203.284.896 jiwa sudah tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan sebanyak 92.244.075 jiwa menjadi penerima KIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun