Perlu diketahui bahwa pembelajaran tatap muka sudah mulai dibuka pada tanggal 30 September 2021. Pembelajaran tatap muka dilakukan secara bertahap dan terbatas,hanya 50% dari jumlah siswa yang semestinya. Pembelajaran juga dilakukan lebih pendek waktunya.
Pada saat pembelajaran tatap muka setiap siswa harus mematuhi protokol kesehatan yang ada(menjaga jarak,memakai masker,menggunakan handsanitzer,dan rajin mencuci tangan).Semua warga sekolah harus mematuhi prokes tersebut agar angka penyebaran Virus Covit-19 menurun dan pembelajaran tatap muka tetap berlangsung agar tidak kembali belajar secara daring,karena itu sangat menyulitkan bagi siswa dan guru.Pemerintah berani untuk dilaksanakannya pembelajaran tatap muka ini karena vaksinasi sudah dilakukan dan masyarakat indonesia sudah banyak yang sudah melakukan vaksinasi.Pembelajaran tatap muka juga dilihat dari status zona daerahnya masing-masing apabila daerahnya masih berstatus zona merah maka pembelajaran tatap muka tidak boleh dilakukan terlebih dahulu karena masih rawan penyebarannya.
Daerah yang sudah berstatus zona hijau dan kuning boleh melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.Apabila sekolah tidak mematuhi protokol kesehatan yang menjadi aturan maka sekolah akan ditutup kembali dan melakukan pembelajaran secara daring.Sekolah juga harus menyediakan wastafel untuk tempat cuci tangan dan menyediakan handsanitzer serta pengecekan suhu tubuh,kantin sekolah dilarang untuk buka siswa disarankan membawa bekal untuk menghindari kerumunan.
Bagi siwa yang sakit dianjurkan tidak datang kesekolah karena itu bisa saja menyebar,karena Virus Corona cepat menyebar pada saat kondisi tubuh kurang sehat/vit,jadi disarankan untuk tidak datang kesekolah demi kebaikan kita sendiri dan orang lain.Selalulah menjaga diri karena dari diri kita sendiri kita dapat menjaga orang lain juga.
