Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salah Langkah Amerika Jadi Episentrum COVID-19, Indonesia?

28 Maret 2020   00:03 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:29 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Episentrum COVID-19, USA dan China | merdeka.com

“Now, all we can do is to slow the transmission as much as possible by hunkering down in our houses while, as a country, we ramp up production of personal protective equipment, materials needed for testing, and ventilators.”

"Sekarang, yang bisa kita lakukan adalah memperlambat transmisi sebanyak mungkin dengan berjongkok di rumah kita sementara, sebagai negara, kita meningkatkan produksi peralatan pelindung pribadi, bahan yang dibutuhkan untuk pengujian, dan ventilator."

Dengan adanya COVID-19, saat ini jalan menjadi longgar, banyak warga di dalam rumah masing-masing dan mereka mulai sadar kapan untuk keluar dan kembali bekerja. The Fed, yang merupakan Bank Sentral AS telah mengumumkan pemotongan suku bunga dalam rangka mengurangi dampak perekonomian AS akibat COVID-19. Di sisi lain, China masih mengupayakan bangkitnya ekonomi babak baru ditengah pandemic COVID-19 yang melanda negaranya.

Sementara, jumlah pasien teinfeksi di Oregon sangat kecil, hal ini justru menjadi pertanyaan apakah jumlah tersebut karena tidak di test ataukah karena  tidak ada kasus di sana. Dilansir dari  vivanews.com Amerika hanya melakukan test 15.000 per hari pada (12/03/2020).

"Ini bisa jadi di luar kendali seperti yang terjadi di Italia. Pemerintah sejauh ini menunjukkan ketidakmampuan yang memalukan," kata Ethan Guillen kepada DW dilansir dari vivanews.com. Beliau adalah pakar kebijakan kesehatan global dan pengembangan obat yang pernah bekerja untuk organisasi Dokter Tanpa Batas ketika wabah Ebola melanda Afrika Barat. 

Biaya layanan test dan diagnostik yang mahal, harga obat-obatan mahal, masalah asuransi kesehatan dan lain-lainnya menjadi PR besar bagi Amerika dalam perjuangan melawan pandemi COVID-19.

Sekilas Episentrum 
Pernah dijelaskan dalam artikel sebelumnya bahwa menurut ilmu kegempaan, Pusat gempa di sebut dengan istilah Hyposenter atau hiposentrum yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "Pusat". Sedangkan titik permukaan bumi tepat di atas hyposenter disebut dengan Episenter. Menurut Wikipedia.org, Episentrum sendiri berarti gempa bumi yang terjadi di luar permukaan bumi.

Sedangkan menurut KBBI online, Episentrum adalah titik pada permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas pusat gempa yang ada di dalam bumi. Istilah ini kemudian digunakan pada pandemi COVID-19 yang menyatakan bahwa episentrum berada di Hubei, Wuhan, versi WHO.
Ironisnya, saat ini Episentrum yang berawal dari Wuhan, kemudian ke Eropa, berpindah ke Amerika. Petanda apakah ini?

Gagal paham tangani COVID-19
Sementara itu, jumlah peningkatan kasus di Indonesia semakin bertambah hari demi hari. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam mencegah, mengendalikan dan menangani pasien COVID-19. Metode yang digunakan mengacu pada pemerintah Korea Selatan yang berhasil menekan laju peningkatan COVID-19.

Akan tetapi hingga saat ini, jumlah pasien terinfeksi terkonfimasi bertambah menjadi 1.046 Jiwa dengan jumlah korban sembuh sebesar 46 Jiwa dan korban meninggal sebesar 87 jiwa. Berdasarkan pemantauan JHU CSSE Indonesia menempati peringkat 35 dunia.

Hampir seluruh pelosok tanah air sadar akan pentingnya kesehatan dalam rangka mengendalikan penyebaran COVID-19. Sayangya beberapa di daerah menyikapinya dengan respon yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun