Mohon tunggu...
Fanny  Floo
Fanny Floo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Mei 2018   22:13 Diperbarui: 11 Mei 2018   22:35 11357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar fasafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara. Menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dan kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau peratu ran tingkah laku yang penting dan baik. 

Dengan demikian, Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Sedangkan menurut Ir. Soekarno , Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun yang sekian abad Iamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi Iebih tuas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.1

Dari perbedaan pendapat menurut para ahli mengenai pengertian Pancasila, kita bisa tahu bahwa inti dari pengertian itu adalah, Pancasila merupakan suatu pedoman yang dipegang oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimana Pancasila sebagai dasar dari peraturan yang ada di Indonesia.

Sila Setiap sila yang ada pada Pancasila memiliki maksud dan juga ari yang berbeda-beda. Seperti contohnya:
1. Sila 1:"Ketuhanan Yang Maha Esa"

Pada sila ini, kita diajarkan untuk percaya dan taat kepada Tuhan, sesuai dengan agama dan juga kepercayaan masing-masing individu. Selain itu, kita juga diharuskan untuk menghargai sesama kita yang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita.
2. Sila 2:"Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab"

Makna dari sila ini adalah kita sebagai sesama manusia haruslah menghargai kesetaraan sesama kita. Sila ke-dua Pancasila ini juga mengandung makna warga Negara Indonesia mengakui adanya manusia yang bermartabat (bermartabat adalah manusia yang memiliki kedudukan, dan derajat yang lebih tinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan yang layak), memperlakukan manusia secara adil dan beradab di mana manusia memiliki daya cipta, rasa, karsa, niat dan keinginan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.2
3. Sila 3:"Persatuan Indonesia"

Maksud dari sila ketiga ini adalah untuk mengutamakn persatuan ataupun kerukukan bangsa Indonesia. Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang kepentingan golongan pribadi atau kelompok seperti partai. Hal yang dimaksudkan adalah sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga mengharumkan nama Indonesia. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.3
4. Sila 4:"Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebikjasanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan"

Makna dari sila ini adalah kepentingan  negara dan masyarakat lebih diutamakan. Selain itu, kita tidak boleh memaksakan kehendak orang lain dan mengutamakan kebudayaan musyawarah untuk mencapai suatu mufakat.
5. Sila 5:"Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Sila ke lima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat indonesia diliputi, didasari, dijiwai oleh sila ke 1,2,3,4. Dengan demikian makna yang terkandung dalam sila ke lima Pancasila merupakan gambaran terlengkap 5 dari makna keseluruhan Pancasila. Namun nilai yang terkandung dalam Pancasila selain sila ke 5 juga memiliki keterkaitan dengan sila lainnya.

Di Indonesia penerapan sila-sila pancasila sudah sangat berkurang. Banyak penyebab yang menyebabkan lunturnya penerapan Pancasila. Contohnya adalah
1. Kurangnya peranan pendidikan Agama dalam pembentukan sikap remaja
2. Kurangnya pendidikan pancasila.
3. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Penyimpangan nilai -- nilai Pancasila.
5. Efek Globalisasi

Dalam mengatasi permasalahan ini, terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan, yaitu
Pendidikan Agama yang harus menjadi peranan penting untuk membentuk ketakwaan pada diri generasi muda Indonesia

  • Pendidikan moral bagi anak hendaknya dilakukan sedini mungkin agar membentuk generasi muda yang bermoral dan taat kepada norma aturan.
  • Pendidikan Pancasila yang harus ditanamkan sehingga dapat menjadi pedoman dan landasan bagi generasi muda.
  • Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dan keyakinan dengan sebaik -- baiknya.
  • Lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, maupun budaya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun