Dr. Henry Tan Setiawan sebagai pembicara undangan di Science-Tech Colloquium
FaST Science-Tech Colloquium Bahas Machine Learning in Daily Life dan Career as Software Developer in USA oleh Henry Tan Setiawan dari Microsoft Research
The Science-Tech Colloquium adalah acara bulanan Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH dimana dosen dan mahasiswa lintas jurusan berkumpul untuk membahas topik-topik ilmiah secara serius tetapi santai. Kolokium ini sudah dimulai sejak 2011 oleh jurusan-jurusan yang ada dalam kelompok sains dan teknologi. Menurut Dr. Henri P. Uranus, koordinator dari kolokium ini, acara ilimiah ini diharapkan menjadi ajang tukar informasi dan saling mengenal penelitian antar kolega sehingga bisa meningkat menjadi kerjasama penelitian lintas jurusan dan menyuburkan budaya ilmiah di kalangan civitas akademika FaST.
Acara yang diselenggarakan secara bergantian oleh 6 jurusan yang ada di FaST terbuka untuk dosen dan mahasiswa, serta publik. Topik yang biasa dibahas adalah hasil penelitian dosen. Pada hari Jumat, 11 September 2015 di Gedung B UPH, kolokium kembali diadakan, namun kali ini Jurusan Teknik Industri yang menjadi host saat itu, mengundang pembicara dari luar, yaitu Dr. Henry Tan Setiawan, Principal RSDE Microsoft Research. Topik yang diangkat yaitu Machine Learning in daily life danCareer as Software Developer in USA. Acara kali ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, baik mahasiswa maupun dosen dan dimoderatori oleh Dr. Jessica Hanafi, dosen Jurusan Teknik Industri.
Pada sesi pertama, Dr. Setiawan banyak berbicara mengenai machine learning dan deep learning. Berdasarkan presentasinya,machine learning adalah ilmu sains yang membuat komputer bertindak tanpa diprogram secara eksplisit. Hal tersebut adalah pergeseran paradigma dari pemrograman ke pengajaran dan merupakan usaha untuk mereplikasi kemampuan otak manusia.Machine learning harus memiliki kemampuan untuk mengenali pola, mengeneralisasikan konsep, mendeteksi fitur, dan mensintesiskan peraturan. Sementara itu, deep learning memiliki pengertian bahwa komputer harus belajar secara mendalam, bukan sekedar menghafal, tetapi mengerti konsep dan menghasilkan nilai dari data yang ada. Dr. Setiawan kemudian memberikan beberapa contoh lewat tayangan video dan gambar mengenai aplikasi-aplikasi canggih hasil dari deep learningseperti MNIST, Google Chatbot, Spotify music recommendation, dan masih banyak lagi.
Dr. Setiawan kemudian berbagi info mengenai karir di Microsoft secara singkat di sesi kedua. “Microsoft mencari pekerja yang sungguh-sungguh, yang menikmati apa yang mereka kerjakan dan memiliki passion yang besar terhadap bidang mereka,” beliau menjawab pertanyaan mengenai tipe orang yang dicari oleh Microsoft. Sedangkan untuk etika kerja di Microsoft, Dr. Setiawan menyimpulkan bahwa personil Microsoft harus selalu siap menerima tantangan dalam bekerja untuk menyelesaikan masalah dunia yang memberi dampak kepada banyak orang serta membawa perubahan dan inovasi yang berguna. Dr. Setiawan juga menambahkan bahwa kesempatan untuk bekerja di Microsoft di USA sebagai intern juga terbuka bagi orang Indonesia yang mempunyai passion dan mampu di bidangnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program internship di Microsoft Redmond, USA dapat menghubungi Dr. Setiawan. (nn)
