Mohon tunggu...
Fanny Ainur Rahmawati
Fanny Ainur Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (24107030097)

Keep fighting✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cat Lovers, Bukan Sekadar Pecinta Kucing: Ini Gaya Hidup yang Penuh Kasih

13 Juni 2025   05:15 Diperbarui: 13 Juni 2025   05:15 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Kucing Tidur( Sumber: Dokumentasi Pribadi)

 

Bagi sebagian orang, kucing hanyalah hewan peliharaan biasa. Namun bagi seorang cat lover sejati, kucing adalah bagian dari keluarga, bahkan sering dianggap sebagai anak sendiri. Mereka bukan sekadar makhluk berbulu yang lucu, melainkan teman setia yang mampu mengubah suasana hati hanya dengan satu lirikan mata atau desahan manja di ujung kaki.

Fenomena cat lovers bukan hal baru. Tapi beberapa tahun terakhir, popularitasnya melejit. Media sosial dibanjiri dengan video kucing yang viral, dari tingkah konyol sampai momen haru ketika kucing liar diselamatkan. Komunitas adopsi kucing makin banyak bermunculan, dan toko daring berlomba menjual aksesori, makanan, hingga furnitur khusus untuk si meong. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang mengikat para cat lovers: kasih sayang tanpa pamrih.

Kucing memiliki keunikan tersendiri dalam berinteraksi dengan manusia. Mereka tidak ekspresif seperti anjing, namun justru itulah daya tariknya. Mereka memberi cinta dengan cara yang elegan, penuh misteri namun tulus. Ketika seekor kucing memutuskan untuk duduk di pangkuanmu, tidur di dekatmu, atau sekadar mengeong lembut saat kamu pulang kerja, itu adalah bentuk kepercayaan yang tidak bisa dipaksakan.

Dari kucing, kita belajar untuk lebih sabar. Kita diajak untuk hidup lebih pelan, menikmati momen, dan tidak terburu-buru. Ada istilah populer di kalangan pecinta kucing: "live like a cat". Artinya, belajarlah menikmati hidup seperti kucing santai, menikmati sinar matahari pagi, dan tidak mudah panik.

Yang membuat fenomena ini menarik adalah adanya ikatan kuat di antara para pecinta kucing, meskipun belum saling mengenal secara langsung. Komunitas-komunitas cat lovers terbentuk di berbagai platform, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp. Mereka saling berbagi informasi soal kesehatan kucing, makanan terbaik, hingga klinik yang ramah di kantong.

Lebih dari itu, komunitas ini sering kali turun langsung ke lapangan. Mereka melakukan penyelamatan kucing jalanan, membuka donasi untuk kucing sakit, hingga menggelar program adopsi. Salah satu prinsip yang terus digaungkan adalah adopt, don't shop ajak orang-orang untuk mengadopsi kucing jalanan daripada membeli ras mahal.

Di balik layar, para cat lovers ini melakukan kerja sosial yang luar biasa, meskipun tidak selalu mendapatkan apresiasi luas. Mereka tahu bahwa menyelamatkan satu nyawa kucing bisa jadi tidak mengubah dunia, tapi bagi kucing itu, dunia berubah sepenuhnya.

Bagi cat lovers, rumah bukanlah rumah jika tidak ramah bagi kucing. Banyak yang rela menyisihkan sebagian ruang rumah untuk si meong, membuat rak khusus untuk memanjat, menyediakan jendela sebagai tempat berjemur, hingga membeli pohon kucing yang menjulang tinggi.

Tak sedikit juga yang menyisihkan dana khusus untuk keperluan kucing, mulai dari vaksinasi, makanan berkualitas, hingga sterilisasi. Mereka tidak menganggap kucing sebagai "peliharaan" biasa, tetapi sebagai tanggung jawab jangka panjang. Saat kucing sakit, mereka rela begadang. Saat kucing stres, mereka belajar memahami bahasa tubuhnya.

Menjadi cat lover bukan soal lucu-lucuan, tapi tentang komitmen dan kesediaan berbagi kasih tanpa mengharapkan balasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun