Mohon tunggu...
fani nur Hasanah
fani nur Hasanah Mohon Tunggu... mahasiswa

sukaa sekali traveling

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

dampak pemasaran influencer

6 Agustus 2025   08:10 Diperbarui: 6 Agustus 2025   08:10 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Refleksi Hasil FGD: Dampak Pemasaran Influencer
Pada zaman sekarang, banyak brand menggunakan influencer untuk memasarkan produk
mereka. Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang saya ikuti, kami membahas mosi
“Pemasaran influencer memberikan dampak negatif yang lebih besar daripada dampak
positif.
” Saya tergabung dalam tim brand manager dan kami berada di posisi kontra
terhadap mosi tersebut.
Pandangan Tim Brand Manager (Kontra)
Kami percaya bahwa pemasaran influencer sebenarnya bisa memberi dampak positif,
asalkan brand memilih influencer yang tepat. Maksudnya, influencer harus memiliki
kepercayaan dari pengikutnya, jujur, dan sesuai dengan nilai brand. Kalau influencer dipilih
dengan benar, mereka bisa membantu brand lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
Selain itu, mereka juga bisa menjangkau target pasar lebih cepat daripada iklan biasa.
Pandangan Tim Masyarakat (Pro)
Tim masyarakat mendukung mosi. Mereka bilang bahwa influencer sering membuat orang
jadi konsumtif dan takut ketinggalan tren (FOMO). Banyak remaja membeli produk hanya
karena melihat influencer memakainya, bukan karena mereka butuh. Selain itu, mereka juga
khawatir karena kadang influencer mempromosikan produk tanpa kejelasan atau informasi
yang lengkap.
Hal ini membuat kami sadar bahwa memang ada sisi negatif dari pemasaran influencer,
terutama jika tidak ada pengawasan dan regulasi yang jelas.
Pandangan Tim Influencer (Kontra)
Tim influencer juga tidak setuju dengan mosi. Mereka merasa bahwa peran influencer tidak
hanya untuk menjual produk, tapi juga menyampaikan pesan dan membangun citra brand.
Mereka bilang bahwa selama kerja sama dilakukan dengan baik dan jujur, influencer bisa
membantu brand dan juga memberi informasi yang berguna untuk masyarakat.
Refleksi Saya sebagai Brand Manager
Dari diskusi ini, saya belajar bahwa pemasaran influencer bukan cuma soal untung atau
rugi. Tapi juga soal tanggung jawab dan kepercayaan. Kita sebagai brand manager harus
pintar memilih influencer yang jujur dan punya nilai yang sesuai dengan brand kita.
Saya juga sadar bahwa edukasi untuk masyarakat sangat penting, supaya orang-orang
tidak langsung percaya semua yang mereka lihat dari influencer. Mereka harus lebih kritis
dan tahu apa yang mereka butuhkan.
Kesimpulan
Pemasaran influencer bisa berdampak baik atau buruk, tergantung bagaimana cara kita
menjalankannya. Jika dilakukan dengan benar, pemasaran ini bisa menjadi jembatan yang
baik antara brand dan masyarakat. Yang penting adalah memilih influencer yang tepat dan
tetap menjaga etika dalam promos

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun