Ini merupakan masalah besar jika disalahgunakan. kita membicarakan penurunan kemampuan kognitif, rasa malas untuk menantang diri sendiri dalam mempelajari hal baru, hingga masalah-masalah etis seperti plagiarisme. Â Masalah etika seperti malas berpikir dapat muncul dalam penerapan AI di dunia pendidikan.Â
AI dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mengoptimalkan proses belajar mengajar, tapi jika digunakan secara tidak bijak, dapat menyebabkan siswa kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mandiri. AI dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang rumit dengan cepat, mengatur jadwal, menyediakan materi pembelajaran interaktif, dan bahkan mengevaluasi hasil belajar siswa.Â
Namun, jika siswa terlalu tergantung pada AI, mereka mungkin kehilangan kemampuan untuk berpikir secara kritis dan mencari solusi sendiri. Â Hal ini juga terkait dengan peran guru dalam proses belajar, jika AI digunakan secara berlebihan dalam proses pembelajaran, guru mungkin kehilangan interaksi dengan siswa dan kesempatan untuk mengevaluasi kemajuan siswa secara langsung. Guru harus mengevaluasi dan mengatur penerapan AI dalam pembelajaran agar tetap menjaga peran dan interaksi dengan siswa yang tepat.Â
Sehingga menjadi penting bagi pengambil keputusan untuk mempertimbangkan masalah etika seperti malas berpikir dalam penerapan AI di dunia pendidikan dan memastikan bahwa sistem AI digunakan dengan cara yang sehat dan tidak membuat siswa kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mandiri. Seperti dengan menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti guru atau kemampuan siswa dalam proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H