Mohon tunggu...
famelaaudia
famelaaudia Mohon Tunggu... Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Surabaya

Sebagai mahasiswa Ekonomi Syariah di UIN Sunan Ampel Surabaya, saya berusaha menyeimbangkan pencapaian akademik dengan keterlibatan aktif dalam berbagai organisasi, kepanitiaan, dan kegiatan pengembangan diri. Saya percaya bahwa ilmu tidak hanya diperoleh di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di dunia nyata. Di Kompasiana, saya menulis tentang ekonomi Islam, bisnis, hukum, serta pengalaman akademik dan pengembangan diri. Mari berdiskusi, berbagi perspektif, dan berkembang bersama

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Posisi Islam dalam Perspektif Teori sosial Burrel dan Morgan

11 Februari 2025   12:59 Diperbarui: 11 Februari 2025   13:08 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Picture diagram of sociological paradgims source: Burrel and Morgan 1979)

Islam sebagai agama memiliki berbagai aspek yang dapat dianalisis menggunakan teori sosial. Jika melihat dari sudut pandang teori sosial yang dikembangkan oleh Burrell dan Morgan, Islam dapat dikategorikan ke dalam empat perspektif utama: Functionalist/Positivist, Radical Humanist, Radical Structuralist, dan Interpretive. Masing-masing perspektif memberikan pemahaman yang berbeda tentang bagaimana Islam berperan dalam masyarakat.

1. Islam sebagai Penjaga Keteraturan Sosial (Functionalist/Positivist)

Islam memiliki sistem hukum dan sosial yang sangat terstruktur. Dalam Al-Qur'an dan Hadis, banyak aturan yang mengatur kehidupan manusia, seperti hukum syariah, zakat, ekonomi Islam, hukum pidana, dan aturan sosial lainnya.

Mengapa Islam Cocok dengan Perspektif Ini?

- Menjaga stabilitas dan keteraturan masyarakat melalui konsep maqashid syariah.
- Menganjurkan ketaatan pada hukum dan otoritas, sebagaimana QS. An-Nisa: 59.
- Sistem ekonomi Islam mencegah ketimpangan sosial dengan larangan riba.

Kesimpulan: Islam dalam perspektif ini berperan sebagai penjaga keteraturan sosial melalui sistem hukum dan aturan yang jelas.

2. Islam sebagai Gerakan Pembebasan (Radical Humanist)

Islam juga berperan dalam memperjuangkan keadilan dan membebaskan manusia dari sistem yang menindas.

Mengapa Islam Cocok dengan Perspektif Ini?

- Menghapus sistem penindasan di masa awal Islam.
- Mengajarkan kesadaran dan kebebasan dari sistem yang menindas melalui konsep tauhid.
- Tokoh Islam seperti Ali Syariati memperjuangkan Islam sebagai gerakan revolusioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun