Tapi terkadang ketika bertemu dengan ketertarikan berikutnya, pria cenderung kurang berpikir, benarkah itu cinta? Jangan-jangan justru lebih tepat disebut nafsu?
Namun saat sudah mabuk kepayang kebanyakan pria tak peduli dengan yang disebut cinta atau nafsu, Â bahkan sering salah kaprah mengartikannya, akibatnya kesakralan sebuah cinta sudah tak menjadi hal yang diperhitungkan di jaman serba instant ini.
Itulah yang menjadi penyebab sebuah ikatan saat ini sangat mudah putus, sangat mudah lepas, karena salah kaprah dalam membedakan makna antara nafsu dengan cinta.
Terlepas dari semua itu, bukan berarti pria-pria dengan tipe mudah selingkuh tak dapat diraih hatinya, saat kita menjumpai pria-pria yang tampak sangat mencintai pasangannya, itu menunjukkan si pasangan telah berhasil menaklukkan hatinya, saat hati telah takluk, maka cinta murni akan mudah direngkuh.
Cinta murni dimaknai sebagai sesuatu yang tanpa embel-embel di dalamnya, kesediaan berkorban dan bersabar menunggu itulah hakekat cinta murni. Tapi jika hanya memiliki ketertarikan fisik semata, tanpa kesediaan menunggu, dan segalanya serba terburu-terburu demi keinginan sesaat, jangan pernah mempercayai bahwa itu cinta, sebab sudah jelas hal itu hanya sebuah nafsu.
