Mohon tunggu...
Falencia Mauri Amanda
Falencia Mauri Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa/Universitas Andalas

Membaca, Menulis dan Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Rumah Berilmu Ekoliterasi Konservasi di Era Global

29 November 2022   13:46 Diperbarui: 29 November 2022   13:50 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Membangun rumah? Tentu saja dalam pikiran kita akan tergambarkan bagaimana proses dalam membangun rumah. Proses yang dimulai dari menentukan pondasi dalam membangun rumah hingga ke tahap finishing sehingga terbangun rumah yang sangat indah dan nyaman untuk ditempati. Sebenarnya, kaitan dalam membangun rumah untuk ditinggali dengan membangun rumah berilmu ekoliterasi hampir sama karena memiliki maksud dan tujuan dalam memberikan perlindungan dalam penyangga kehidupan pada manusia dan hewan. Hal ini juga menimbang dari segi aspek nilai sosial-budaya, nilai konservasi, nilai ekologi dan sebagainya. Oleh karena itu, konsep dari membangun rumah berilmu ekoliterasi dikatakan sebagai konsep yang memfokuskan dalam memahami, mendalami, dan melaksanakan nilai konservasi dan ekologi yang ada di lingkungan maupun di sekitarnya. 

Pada era saat ini yang serba canggih berbagai permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan mencari bagaimana pengupayaannya, pengendaliannya dan penjagaannya melalui sumber dari sosial media. Hal ini berdampak pada masalah konservasi yang terjadi pada saat ini. Baru-baru ini, masalah mengenai lingkungan, sebenarnya hal ini bukanlah hal yang baru didengar. Namun, permasalahan baru ini mengenai lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya efek radiasi rumah kaca sehingga memberikan dampak pada pasang surutnya air laut dan aktivitas masyarakat di bidang pertanian. 

Dapat dilihat juga pada saat ini, iklim dan cuaca juga tidak dapat ditentukan secara pasti. Hal ini dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat terutama bagi masyarakat yang hidup di daerah pantai karena terjadinya pasang surut. Tidak berbeda juga dengan masyarakat yang di bidang pertanian, mereka harus melakukan berbagai upaya dalam menangani masalah ini karena tidak hanya kerugian saja yang mereka rasakan tapi ekonomi yang semakin memburuk. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang baru saja terjadi di lingkungannya. Sebagai bagian negara Indonesia salah satu universitas di Indonesia yaitu UNNES (Universitas Negeri Semarang) mencoba melakukan pengupayaan dalam menangani hal tersebut dengan tujuan memperbaiki permasalahan lingkungan yang terjadi dan membantu masyarakat dalam adaptasi permasalahan lingkungan. 

Dalam pelaksanaannya, UNNES (Universitas Negeri Semarang) memiliki tiga pilar konservasi yang dapat diaplikasikan dalam permasalahan tersebut diantaranya, (1) SDA (sumber daya alam) dan lingkungan, (2) nilai dan karakter, dan (3) seni dan budaya. Masa depan bumi dengan segala isinya, termasuk manusia, sangat tergantung pada kualitas ekoliterasi. Ekoliterasi atau melek lingkungan merupakan kemampuan atau kesadaran tinggi masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup dengan segala isinya yang memang harus dirawat, dijaga, dan dimanfaatkan secara bijak. Untuk itu, membangun rumah ber ekoliterasi konservasi sangat penting dibangun karena dapat membuat seseorang lebih difokuskan dalam pemahaman dan pengendalian dalam konsep konservasi, nilai konservasi dan masalah konservasi. 

Dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi terdapat salah satu tujuan dalam mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai lingkungan. Harapan yang didapat selama pembangunan rumah ekoliterasi konservasi adalah mampu mewujudkan masyarakat yang paham mengenai ekoliterasi dan masyarakat sadar akan pentingnya suatu lingkungan karena menjadi salah satu nilai budaya bangsa. Dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi ada sebuah pemikiran terkait menjadikan hal tersebut sebagai warisan negara, karena hal tersebut tidak hanya mengenai konsep konservasi saja namun terkait kebudayaan, pendidikan dan pelestarian. Oleh karena itu, jika warisan negara ditambah dengan konsep yang berbeda dengan konsep warisan lainnya tapi bagi negara kita sendiri membangun rumah ekoliterasi konservasi merupakan warisan baru dan sangat perlu untuk dilestarikan demi generasi selanjutnya agar dapat dikembangkan dan dilestarikan. 

Ada beberapa program yang di bentuk dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi khususnya dari UNNES (Universitas Negeri Semarang) diantaranya, Eco-library merupakan kegiatan yang menyediakan buku-buku yang menarik bagi semua kalangan dengan tujuan dapat dibaca dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Eco-education, training and research merupakan kegiatan yang memberikan edukasi kepada masyarakat umum baik berupa edukasi mengenai ekologi dan konservasi dengan tujuan agar lingkungan dapat terjaga dari segi ekologi dan konservasinya. Eco-collaboration merupakan kegiatan kolaborasi dengan instansi, lembaga atau pihak yang berwenang dengan tujuan menjadikan lingkungan dan bumi ini kearah yang lebih baik. Eco-publication merupakan kegiatan berupa pengetahuan yang sudah didapat dari kegiatan sebelumnya direalisasikan dengan menyebarluaskan ke masyarakat umum atau bisa juga ke sosial media tujuannya agar masyarakat di negara ini memiliki persepsi yang sama terkait penjagaan lingkungan dalam konsep konservasi dan ekologi. 

Mengendalikan lingkungan ke arah yang lebih baik merupakan tugas dari semua setiap manusia karena tidak memandang dari agama, suku ataupun jabatan. Pengendalian ke arah yang lebih baik dapat diterapkan dari pengetahuan yang didapat dari program yang telah terbentuk dalam membangun rumah ekoliterasi konservasi. Sehat atau tidaknya bumi tergantung dari bagaimana kualitas ekoliterasi yang sumbernya dari manusia apakah manusia terbuka terhadap informasi dalam pengendalian lingkungan atau tidak. Tingkatan literasi dalam suatu konservasi dapat menjadikan adanya sebuah indikator terhadap konsep konservasi dan konsep ekologi. Dalam konsep konservasi yaitu, bagaimana masyarakat mampu dalam mengendalikan lingkungan dan dalam pengendalian tersebut jenis flora dan fauna nantinya dapat terancam?. Sedangkan dalam konsep ekologi yaitu, bagaimana masyarakat dalam merawat, menjaga dan memanfaatkan segala bentuk apapun yang ada di lingkungan jika tidak digunakan secara bijak?. Tentunya, kita tidak akan tahu sampai kapan permasalahan ini akan terjadi karena sejatinya sebagai manusia yang selalu memiliki hubungan dengan lingkungan tentunya mengerti bagaimana pengendalian, penjagaan dan pemanfaatan lingkungan dan juga literasi terhadap permasalahan tersebut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun