Mohon tunggu...
Falahul Ibn Fihir
Falahul Ibn Fihir Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

dalam keseharian saya suka mencari hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membuat Kerajinan Tikar Purun Sebagai Alternatif Mengisi Waktu luang Para lansia di Desa Tanjung Atap Barat

6 Oktober 2022   12:01 Diperbarui: 6 Oktober 2022   12:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kerajinan Tikar purun merupakan kerajinan tradisional yang masih ditekuni sampai saat ini. Di samping banyak kegunaannya juga karena unsur kemudahaannya. Saat ini Tikar Purun banyak mengalami perkembangan mulai dari bentuk dan motif yang bevariasi sehingga bentuk dan motif tidak kelihatan menoton. Dengan demikian maka kerajinan aluminium adalah suatu kegiatan keterampilan masyarakat dalam pembuatan barang dengan cara atau teknik anyam, merangkai sehingga tercipta produk yang baik dan berguna sebagai tikar, tas, tempat tisu dan lain sebagianya.

Kabupaten Ogan Ilir (OI) memang terkenal sebagai daerah pengrajin. Tak Cuma pengrajin kayu, batu, emas, ataupun besi, juga terdapat kerajinan  Tikar Purun tepatnya di Desa Tanjung Atap yang merupakan salah satu Desa yang tidak sedikit warganya mempunyai usaha kerajinan tikar purun. Di tangan para pengrajin ini purun yang masih mentahan ini diolah dengan melalui proses sedemikian rupa yakni dengan di tumbuk, anyam dan diwarnai sehingga menjadi produk-produk yang bisa digunakan.

saat ini kegiatan profesi tikar purun tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa namun juga para orang tua atau lansia yang ada di desa tanjung atap banyak juga yang masih menjalakan menganyam purun dan mengolahnya menjadi barang yang berdaya jual, kegiatan ini dijadikan para lansia sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang, dan tidak memberatkan mereka, namun juga dari pekerjaan ini mereka bisa mendapatkan tambahan uang untuk memenuhi kebuthan hidup mereka.

kebanyakan lansia yang berprofesi sebagai pengrajin tikar purun didesa tanjung atap adalah para lansia perempuan, hal ini dikarenakan pengrajin tikar purun memenag banyak dikerjakan oleh perempuan dan sudah menjadi hal biasa. dari pekerjaan ini para lansia bisa mendapatkan uang sebesar Rp300.000 sebulan. nominal tersebut memang tidak terlalu besar namun dapat dibilang cukup untuk para lansia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun