Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesantren dan Kebangkitan Ulama di Indonesia

16 Juni 2021   15:54 Diperbarui: 16 Juni 2021   16:08 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian Malam Sabtu di Masjid Al-Jihad, Curup, Rejang Lebong. Foto dari dokumen pribadi.

Kajian Malam Sabtu Seri ke-10

Bincang santai Kajian Malam Sabtu (Kamasa) bersama Pemuda Muhammadiyah dan IMM Rejang Lebong seri kesepuluh pada tanggal 11 Juni 2021 di Masjid Al-Jihad, Curup, dari pukul 20.00-00.00 WIB.  

Pemateri Agus Riyan Oktori dengan judul, "K.H. M. Hasyim Asy'ari, Pesantren Tebuireng, dan Nahdlatul Ulama" dan moderator Muhammad Yusuf.

Kajian dibuka oleh Gus Rian --karena peserta yang hadir memanggil dengan panggilan itu kepada Agus Riyan Oktori--.

Panggilan itu bukan tanpa sebab, Gus Rian pernah berkecimpung di komunitas Gus Durian yang memperkenalkan pemikiran Gus Dur, S-2 di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta dan istri Gus Rian berasal dari Rembang.

K.H. Wahid Hasyim---Ayah si Gus Dur---adalah anak dari pendiri NU K.H. M. Hasyim Asy'ari, dan Gus Dur merupakan cucu dari Mbah Hasyim Asy'ari.

UIN Yogyakarta merupakaan perguruan tinggi Islam yang mahasiswanya berbeda daerah dan organisasi Islam serta bertemunya dan terjadi silang budaya organisasi Islam yang ada di Indonesia.

Kabupaten Rembang, merupakan basis NU dan beberapa pesantren NU ternama berada di Rembang, Jawa Tengah. Seperti Ponpes Raudlatul Thalibin kepunyaan Gus Mus dan Ponpes Al-Anwar, milik keluarga K.H. Maimun Zubair. 

Ada tiga hal yang ditulis dan disampaikan Gus Rian, pertama, sejarah hidup K.H. M. Hasyim Asy'ari yang memiliki "darah" pesantren dari keturunan pihak ayah dan keturunan Pangeran Benowo bin Jaka Tingkir alias Sultan Pajang.

Dan, K.H. M. Hasyim Asy'ari bersekolah dan dibesarkan di pesantren, belajar agama Islam dan ilmu-ilmu Islam kepada para kiai pengasuh pesantren di pulau Jawa dan belajar ke Mekkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun