Menulis adalah tentang keberanian_Sindhunata_
Mulailah menulis dari apa yang dirasakan/dialami bukan apa yang dipikirkan_ Dorothea Rossa_
Awal mula menulis kesulitan yang biasanya dialami sebagian orang adalah: pertama, apa yang mau ditulis. Kedua, seperti apa paragraf yang baik dan membuat orang tertarik. Ketiga, tak tahu apa yang mau ditulis atau ide macet.
Hal itu terjadi karena ketika mulai menulis kita 'memikirkan' terlebih dahulu apa yang mau ditulis dan bagaimana cara menulis yang baik.
Tiga kesulitan menulis diatas dapat diatasi dengan tiga cara menulis.
Pertama. Menulis dengan rasa
Cobalah dibalik, mulailah menulis dengan 'apa yang dirasakan'. Memulai menulis dengan apa yang dirasakan bertujuan membebaskan diri dalam menulis dan membiasakan menulis dengan tidak terikat aturan menulis.
Kedua. menulislah untuk diri sendiri (kamar pribadi) baru kemudian untuk orang lain (kamar umum).
Apa yang anda lakukan ketika memiliki kamar sendiri/pribadi. Kita akan bebas melakukan apa saja. Nah, ini sama dengan menulis untuk diri sendiri.
Tulis apa saja yang anda mau jangan pikirkan apakah yang ditulis sesuai dengan aturan menulis yang benar, ejaan yang disempurnakan (EYD). Intinya menulis dengan blak-blakan atau semau gue gitu loh.
Sedangkan menulis untuk kamar umum (orang lain) ini merupakan perbaikan dari yang sudah ditulis diri sendiri (kamar pribadi). Istilahnya editing.
Ketiga. Banyak membaca supaya perbendaharaan kata dan pengetahuan semakin banyak. Membaca adalah menyerap informasi kemudian dimasukkan ke dalam otak sedangkan menulis adalah mengeluarkan hasil bacaan dari dalam otak.