Mohon tunggu...
Fajrul Islam A
Fajrul Islam A Mohon Tunggu... Guru - Bapak dua anak yang hobi traveling sejarah dan penyuka film bergenre thriller

terus belajar menjadi pembelajar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kiat Menjadi Guru Muhammadiyah yang Bahagia

20 Februari 2022   11:39 Diperbarui: 20 Februari 2022   11:48 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga Pengembangan dn Pembangunan Manajemen Sumber Daya Manusia (LP2SM) SD Muhammadiyah 18 Surabaya menggelar pembinaan keismubaan bagi guru dan karyawan dengan mnggusung tema “Bahagia Menjadi Guru Muhammadiyah”, Sabtu (19/2/2022).  Pembinaan ini menghadirkan Sekertaris Majelis Dikdasmen PDM kota Surabaya, Muhammad Jemadi, MA sebagai narasumber. Acara dilangsungkan di Auditorium Siti Walidah gedung SDM 18 mulai pukul 09.00 WIB.

Kepala Sekolah SDM 18 Cahyo Iswahyudi, S.Pd mengungkapkan bahwa pembinan ini dilatar belakangi oleh pentingnya memberikan pemahaman ideologi Muhammadiyah bagi guru dan karyawan yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

“Paham kemuhammadiyahan harus menjadi ruh seluruh aktivitas dan budaya sekolah ” tegas ustadz Cahyo.

Mengawali penyampaian materinya ustadz Jemadi menjelaskan ada tiga tipologi guru di Muhammadiyah. Pertama, tipe guru ekonomis yaitu guru yang perhitungan untung rugi, dalam benaknya semuanya hitungan angka. Kedua, guru sosiologis yaitu guru yang tidak mempedulikan materi yang diperoleh, tetapi hanya butuh pengakuan. Ketiga, guru ideologis yaitu guru yang sadar bahwa profesinya adalah pengabdian, aktif di sekolah adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Guru seperti ini mempunyai komitmen dan loyalitas, inilah level tertinggi.

“Jika seorang guru di level guru ideologis ini, insya Allah akan merasakan kebahagiaan menjadi guru di Muhammadiyah”, terangnya.

Ustadz Jemadi melanjutkan, agar menjadi guru Muhammdiyah yang ideologis, para guru harus memahami konsep pendidikan KH. Ahmad Dahlan. “Keempat konsep tersebut mencakup kesatuan hidup, kritis, penggunaan akal yang sehat dan hati yang suci”, jelasnya.

Selain itu, agar sekolah Muhammadiyah tetap bisa memberikan yang terbaik dan sesuai dengan perkembangan zaman, tujuh aspek penting ini harus ada. “Ketujuh aspek tersebut takni aspek pembelajar, pembelajaran, pendidik, persyarikatan, manajerial, kurikulum, serta aspek kemasyarakatan”, imbuhnya.

Namun demikian, lanjut Jemadi lagi, agar guru memperoleh kenyamanan dan kebahagiaan harus juga ditunjang dengan kerja tim yang baik. “Agar kerja tim berjalan dengan baik, empat nilai ini harus dibentuk:  Tafahhum (saling memahami kelebihan dan kekurangan), Tadlhiyyah (adanya semangat berkorban), Tausiyah (saling menasehati), dan Ishlah (saling mendamaikan dan meminta maaf)”, ujarnya.

Sementara itu ketua panitia pembinaan, Ainur Rofiq, M.Pd.I mengungkapkan kegiatan ini bertujuan utuk meningkatkan kompetensi kinerja guru dalam mengembangkan kualitas pembelajaran serta loyalitas kerja dalam persyarikatan.

Dokpri
Dokpri

Para peserta begitu antusias mengikuti pembinaan ini. Uswahtun Khasanah, S.Pd salah seorang guru mengungkapkan kegembiraannya “Alhamdulillah sebagai guru saya sangat mengapresiasi pembinaan ini, menjadi guru itu penting terus mencari ilmu untuk menumbuhkan ide -ide dan konsep yg bersifat inspiratif, sehingga kehadiran guru akan selalu dirindukan oleh siswa”, ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun