Sebagai generasi kedua yang menikmati teknologi awal seperti mIrc, Yahoo Messenger, Awal Mula Friendster, Kaskus di awal-awal, Â saya sangat takjub dengan perkembangan internet saat ini.
Dari judulnya terlihat sangat serius, tetapi sebenarnya ini hanyalah satu bentuk "keresahan" melihat permainan game seperti PUBG,Mobile Legend, yang begitu digandrungi adik-adik saya sendiri yang SMP dan SMA.
Dengan latar belakang keluarga kelas menengah (ke bawah) , nilai-nilai hidup yang diajarkan kepada generasi awal kami ( usia 31 tahun) , adalah disiplin, menghormati guru, menjaga kebersihan lingkungan, berinteraksi sosial, dan nilai-nilai lainnya peninggalan Pendidikan Orde Baru.
Namun melihat generasi adik-adik, entah orang tua yang tidak mampu menyesuaikan pendidikan zaman smartphone, sungguh membuat geleng-geleng kepala.
Betapa waktu hanya digunakan untuk berkumpul bersama, menatap layar smartphone sambil teriak-teriak, lupa beribadah, lupa makan, lupa belajar, lupa kegiatan fisik di luar sana.
Bagi saya pribadi dengan latar belakang yang telah diceritakan di awal, hal itu adalah kesia-siaan yang merusak.
Mungkin bagi golongan menengah ke atas tentu no problemo, e-sport adalah bagian dari hiburan, gaya hidup, bahkan penghasilan tambahan layaknya selebgram atau youtuber.
Tetapi, ada nilai dan etika lain yang harusnya diingat oleh generasi-generasi SMP,SMA, bahkan mahasiswa saat ini.
Nilai menghargai waktu, nilai waktu dengan Tuhan, nilai disiplin bergotong-royong di lingkungan masing-masing.
E-sport pada dasarnya hanyalah hiburan yang semestinya sesekali saja dinikmati, ada banyak hal lain di luar sana yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara.
Mungkin, hari ini mudarat dari gandrungnya banyak pelajar terhadap e-sport secara berlebihan belum terasa hari ini, dampaknya 20 tahun ke depan.Â