Mohon tunggu...
Moh Fajar Ulul Azmi
Moh Fajar Ulul Azmi Mohon Tunggu... pelajar sekolah

bermain game dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ukiran yang Menembus Keterbatasan

27 Februari 2024   12:18 Diperbarui: 27 Februari 2024   12:29 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UKIRAN YANG MENEMBUS KETERBATASAN
Moh. Fajar Ulul Azmi
12 IPS 5, SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG

Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan juga mempunyai banyak kearifan lokal. Keanekaragaman budayanya yang menyebar keseluruh daerah-daerah Indonesia, salah satunya ialah Sulawesi. Sulawesi dikenal karena keanekaragaman budaya suku bangsa dan etnisnya. Setiap suku memiliki tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang unik, seperti Toraja di Sulawesi Selatan, Minahasa di Sulawesi Utara, dan Kaili-Palu di Sulawesi Tengah. Kearifan lokal ini tercermin dalam seni, musik, tarian, dan perayaan adat yang diwariskan secara turun-temurun.  

Di Sulawesi Tengah, terdapat Suku Kaili yang memiliki kearifan lokal warisan leluhur turun temurun, mencakup nilai-nilai positif dan spiritual. Masyarakat Kaili menjaga pengetahuan lokal dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pelestarian hutan, danau Lindu, serta upacara adat lainnya. Kearifan lokal ini mempromosikan keselarasan hidup antara manusia dan alam, dengan tabu, pantangan, dan sanksi-sanksi yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.
Asal-usul nama "Kaili" ini memiliki beberapa versi. Secara linguistik, kata "kaili" berasal dari nama pohon yang tumbuh subur di daerah tepi sungai Palu dan Teluk Palu. 

Menurut cerita setempat, terdapat pohon kaili yang menjulang tinggi di dekat Kampung Bangga. Pohon ini sering dijadikan panduan oleh para pelaut dalam menentukan arah menuju pelabuhan Banggai.

Suku Kaili dikenal memiliki keahlian yang tinggi dalam seni ukir kayu. Mereka membuat berbagai macam ukiran, baik untuk kebutuhan rumah adat, perkakas sehari-hari, maupun keperluan upacara adat. Motif-motif ukiran Kaili sering kali menggambarkan simbol-simbol alam, binatang, atau motif geometris yang khas.
Warisan Tradisonal

Teknik mengukir yang digunakan oleh suku Kaili mencerminkan keterampilan yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Dan masih menggunakan alat-alat tradisional yang digunakan dalam teknik mengukir suku Kaili, umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar mereka. Meskipun sederhana, alat-alat tradisonal telah menjadi bagian integral dari warisan seni ukir mereka selama berabad-abad.

Alat-alat tradisional ini mencerminkan kearifan lokal suku Kaili dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar mereka untuk menciptakan karya seni yang indah dan bermakna.

Meskipun sederhana, keterampilan dan dedikasi yang mereka terapkan dalam mengukir kayu adalah hasil dari generasi-generasi pengalaman dan pengetahuan yang telah mereka wariskan. Dimasa era kemajuan teknologi ini suku Kaili mengikuti perkembangan zaman, termasuk dalam bidang kesenian seperti seni ukir. Mereka tidak hanya mempertahankan tradisi dan teknik-teknik yang telah ada sejak lama, tetapi juga terbuka terhadap inovasi dan perubahan dalam dunia seni.

Melestarikan di Era Modernisasi

Meskipun mereka tetap menggunakan alat-alat tradisional dalam seni ukir, beberapa seniman Kaili mungkin juga memanfaatkan teknologi modern seperti mesin ukir CNC atau alat pemotong laser untuk membantu meningkatkan efisiensi dan presisi dalam pembuatan karya seni. Tidak hanya itu, Suku Kaili juga terbuka terhadap eksplorasi gaya dan teknik baru dalam seni ukir.

Mereka menggabungkan elemen-elemen modern atau gaya baru ke dalam desain tradisional mereka, menciptakan karya seni yang unik dan inovatif. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seniman Kaili juga memanfaatkan platform online seperti situs web, media sosial, atau pasar daring untuk mempromosikan dan menjual karya seni mereka kepada pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun