Mohon tunggu...
Fajar Rahmat Sidik
Fajar Rahmat Sidik Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang gemar berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angkutan Kota, Antara Harapan dan Kenyataan

12 Desember 2018   21:19 Diperbarui: 12 Desember 2018   21:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angkutan Kota merupakan moda transportasi umum yang mendukung mobilitas masyarakat sehari-hari. Menurut penulis, keberadaan angkot ini berdampak besar bagi perekonomian suatu daerah. Bayangkan saja jika setiap pagi ada ibu-ibu pergi ke pasar menggunakan angkot, setelah berbelanja lalu si ibu itu pulang kembali menggunakan angkot. 

Tidak hanya contoh kasus dari ibu-ibu saja, anak-anak sekolah pun menjadikan angkot sebagai alat bepergian mereka dari rumah ke sekolah. Masih banyak lagi contoh kasus penggunaan angkot sebagai moda transportasi umum yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya.

Beberapa waktu belakangan ini keberadaan angkot mulai terusik dengan hadirnya ojek yang terfasilitasi dengan online yaitu ojek online. Disini penulis bukan bermaksud menyudutkan keberadaan ojek online, tetapi penulis ingin mengajak para pembaca untuk membuka wawasan kita terhadap masalah mulai tergusurnya angkot karena perkembangan teknologi. Lantas apa penyebab utamanya ? penulis merumuskan penyebab  utama dari tergusurnya angkot sebagai moda transportasi umum yaitu mengenai aspek Keamanan, Kenyamanan, dan Efisien.

A. Keamanan

Keamanan dan ketertiban merupakan aspek utama dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Memang benar tugas dari keamanan dan ketertiban itu sendiri berada dalam kewenangan kepolisian. Tetapi, kita sebagai masyarakat tentunya juga harus ikut andil bagian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.

Apakah aspek keamanan sangat penting bagi angkutan kota? Jawabanya adalah tentu sangat penting. Lalu kita bertanya lagi, mengapa aspek keamanan sangat penting bagi angkotan kota ? mari kita simak penjabaran dibawah ini :

  1. Kasus kriminalitas tinggi. Contoh kasusnya yaitu pada tanggal 9 april 2017 telah terjadi tindak kriminal yang menyita jagat maya. Peristiwa tersebut terjadi di angkot jurusan rawamangun-pulogebang. Pelaku melancarkan aksinya ketika jalanan macet. Pelaku menodongkan senjata tajam pada penumpang angkot yang diketahui bernama risma oktaviani yang saat itu tengah menggendong anaknya.
  2. Pelecehan seksual. Angkutan umum menjadi moda transportasi yang banyak digemari masyarakat. Hal tersebut pun dimanfaatkan penjahat untuk melakukan-tindak kriminal, salah satunya dengan melakukan pelecehan seksual. Para penumpang perempuan kerap menjadi sasaran utama. Pada tahun 2016 akhir, salah seorang mahasiswi di Palembang nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh lima orang di angkot. Namun aksi tersebut digagalkan oleh warga yang kebetulan melintas di dekat angkot.
  3. Pemerkosaan hingga pembunuhan di angkot. Tidak sedikit yang menjadi korban dari tindakan asusila ini. Pada akhir tahun 2016 telah terjadi pencabulan penumpang dibawah umur di angkot kawasan Tangerang. Pada kasus lain, pelaku pemerkosaan kerap menghabisi nyawa korbannya. Kasus pembunuhan pun muncul dengan berbagai alasan, salah satunya ingin menghilangkan saksi.
  4. Pembajakan angkutan umum. Ingin melancarkan aksi kejahatan, para pelaku tak segan untuk membajak angkutan umum. Pelaku mengatur jalannya laju angkutan umum dengan memerintahkan sopir. Kejadian ini pernah terjadi pada tahun 2012 silam pada angkutan umum kampung melayu -- gandaria. Karena ketakutan, sang sopir pun mengikuti perintah pelaku.
  5. Perampokan. Perampokan juga menjadi aksi kejahatan yang kerap dilakukan di angkutan umum. Para pelaku kerap membawa senjata tajam untuk merampas barang berharga dari penumpangnya. Biasanya aksi ini dilakukan secara terorganisasi dan melibatkan lebih dari satu orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun