Mohon tunggu...
Fajar Mustika Violeta Violeta
Fajar Mustika Violeta Violeta Mohon Tunggu... Penulis - Fajar Mustika Violeta

Mahasiswi IAIN Samarinda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Landasan Pancasila sebagai Sumber Etika Bangsa

23 Oktober 2019   07:51 Diperbarui: 23 Oktober 2019   11:28 2486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila adalah sebuah dasar negara yang di susun oleh para pakar - pakar negara, dimana pancasila tersebut dijadikan sebagai landasan dan pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Dalam era revolusi saat ini, kondisi indonesia krisis dalam beretika, terutama pada kalangan remaja, remaja saat ini sangat krisis dalam beretika, baik itu dalam etika berbicara, maupun bertindak, saya sangat prihatin dalam kondisi saat ini, dimanakah letak kepribadian bangsa indonesia, padahal indonesia terkenal dengan nilai nasionalisme yang tinggi, namun, remaja tidak mampu dalam mewujudkan cita - cita bangsa dalam sila ke-2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap, sebelumnya kita pasti tahu bahwa pendidikan adalah bagian terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama pendidikan dalam beretika, sangat ironis jika indonesia tidak diberikan pendidikan tersebut.

Sebagai contoh saat ini banyak remaja yang melawan orang tua dan menyikapi orangtuanya dengan tidak beradap, kata - katanya kasar dan tidak hanya itu, remaja juga berada dalam pengaruh pergaulan bebas, dari pergaulan itulah menyebabkan remaja tidak mampu dalam beritika yang baik, kepribadian seseorang bisa dilihat dengan siapa ia berteman, ketika dia bergaul dengan orang - orang yang biasa dalam berkata kasar, dan berprilaku tidak sopan, itu menjadi pengaruh yang sangat besar dalam dirinya, untuk itu, bertemanlah dengan orang - orang yang baik, yang mampu membawamu kepada perubahan yang lebih baik. 

Sayapun seorang remaja, menurut pandangan saya sebagai mahasiswa, kita harus mampu menjadi remaja yang beretika, dengan tujuan mencapai cita - cita bangsa yang tertulis dalam sila ke-2, serta etika merupakan kewajiban setiap orang, tidak hanya remaja saja, setiap manusia juga harus memiliki etika, saling menghormati, dan saling memahami.

Dalam etika tidak hanya itu yang menjadi permasalahan, remaja saat ini selalu dikaitkan dengan teknologi, semakin canggihnya teknologi maka semakin rusaknya etika, remaja saat ini kebanyakan mengikuti gaya hidup orang barat, seperti halnya dalam gaya berpakaian orang barat, memakai baju yang seksi bukanlah hal yang asing lagi, padahal memakai baju yang seksi bukanlah identitas suatu bangsa indonesia, karena indonesia memiliki nila - nilai yang tertuang dalam pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, rendahnya benteng keimanan akan merusak etika remaja dalam berpakaian. 

Kita tidak perlu mengikuti budaya orang barat, kita harus mampu bangkit tanpa harus mengikuti gaya hidup bangsa barat, kebudayaan yang ada di negara kita lebih baik dari negara lain, kita sebagai remaja sebaiknya menanamkan sifat cinta terhadap kebudayaan kita sendiri, saya yakin, jika indonesia mampu mengolah sumber daya manusia dengan baik terutama dalam etika remaja, indonesia pasti akan mampu menjadi negara maju.

Remaja merupakan generasi penerus bangsa, remaja tidak hanya dibekali dengan iptek saja, mereka perlu pendidikan etika yang membentuk generasi penerus bangsa sebagai pribadi yang beraklak mulia, jujur, dan mampu menghormati terhadap sesama manusia, pendidikkan tersebutlah menjadi salah satu modal untuk memperbaiki kondisi negara.

Remaja sangat membutuhkan pendidikan etika karena keutuhan negara berada pada generasi penerus bangsa, sudah menjadi kewajiban kita untuk memperhatikan pendidikan etika bagi remaja, agar tercipta generasi penerus yang berkepribadian luhur dan memiliki idealisme tinggi. 

Remaja indonesia harus mampu menjadi pribadi yang beretika, karena sesungguhnya akhlak lebih tinggi dari ilmu, orang yang berilmu saja namun tidak memiliki akhlak yang baik tentulah percuma, karena ilmu saja tidak cukup tanpa adanya akhlak, beda halnya dengan orang yang memiliki akhlak, orang yang berakhlak sudah pasti berilmu, maksud dari kata - kata tersebut adalah orang yang beretika itu lebih mulia dari orang yang berilmu, bagaimana mungkin kita ingin dihormati oranglain, sementara kita sendiri tidak menghormati orang lain, jika ingin  dihormati berprilakulah yang sopan, beretikalah yang baik dengan orang.

 Perlakuan oranglain kepadamu merupakan dampak dari perlakuan dirimu kepada oranglain. Jika kamu mampu berbahasa yang sopan, berprilaku yang baik, ( Etika yang Baik ), tentu saja oranglain akan memperlakukanmu seperti itu, jadilah remaja yang memiliki moral dan etika yang baik, dalam permasalahan - permasalahan tersebut, dunia pendidikan sangat memiliki peran yang aktif dalam memberantas krisis etika di kalangan remaja, dan menurut saya sebagai mahasiswa meningkatkan pendidikan yang berkarakter ini juga dapat dilakukan dengan cara sosialisasi, terutama kepada remaja - remaja yang tidak mampu bersekolah, agar tidak hanya seorang yang bersekolah saja yang mendapatkan pendidikan etika, melainkan orang yang tidak bersekolahpun wajib diberi pendidikan karakter etika yang baik,

Kita adalah warga indonesia, sudah menjadi kewajiban kita untuk mensejahterakan bangsa indonesia, buktikanlah bahwa kita remaja yang mampu membawa perubahan yang lebih baik lagi dalam negara, remaja yang memiliki nilai - nilai intelegasi, integrasi, dan etika yang baik, dalam rangka mewujudkan struktur dasar negara yaitu pancasila, dimana isi sila ke-2 pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap, dari poin tersebut sangat jelas bahwa kita dituntut untuk menjadi manusia yang beradap, dan kita juga mengetahui bahwa pancasila merupakan dasar negara kita, yang menjadi pedoman hidup kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun