Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hardiknas 2013: Hari Perkabungan Nasional

1 Mei 2013   19:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:17 2768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13674218821638120486

[caption id="attachment_258432" align="aligncenter" width="540" caption="Ilustrasi/Admin (Bowo Bagus)"][/caption]

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa ini merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Perayaan ini sering diwarnai dengan seremoni apel bendera bersama bagi semua anak sekolah, guru, dan pegawai di pusat kecamatan. Terkadang diisi dengan aneka perlombaan antarsekolah, dinas, dan jawatan pemerintahan di daerah-daerah. Ketika masih SD, Hardiknas paling ditunggu-tunggu karena momen berlaga sepak bola melawan rekan-rekan dari sekolah-sekolah lain di satu kecamatan pada siang hari. Sedangkan pada malam hari, masing-masing sekolah boleh mengunjukan kebolehannya dalam membawakan puisi, drama, atau aneka atraksi budaya. Kebiasaan ini sangat positif dan semoga saja masih diteruskan.

Di balik aneka kegiatan yang berbau seremonial ini terkandung tujuan terdalam dari perayaan Hardiknas yakni: momen berhenti sejenak dari rutinitas pendidikan untuk mengenangkan jasa para pendidik-pahlawan tanpa tanda jasa baik pada tempo doeloe, maupun para pendidik masa kini. Selain itu, momen ini merupakan saat untuk mengevaluasi kembali "potret pendidikan" bangsa di masa lalu dan masa kini sembari membuat resolusi-resolusi kecil untuk perjalanan pendidikan di masa depan.

Terkait Hardiknas sebagai "momen refleksi" terhadap potret pendidikan, bangsa ini baru mengalami "potret terburuk" dalam bidang pendidikan. UN 2013 yang berantakan oleh karena lemahnya "manajemen" para pengambil kebijakkan dalam dunia pendidikan menjadi salah satu potret terburam dalam sejarah pendidikan Indonesia. Aneka kecurangan yang tetap muncul terkait UN 2013 juga menjadi salah satu potret buram pendidikan kita. Juga kurikulum 2013 yang oleh banyak pihak diminta penangguhan perealisasiannya oleh karena aneka pertimbangan telah turut menambah kusamnya wajah edukasi di bumi persada tercinta ini.

Oleh karena itu, Hardiknas 2013 sepertinya perlu dimaknai sebagai "hari perkabungan nasional" bagi dunia pendidikan Indonesia. Jika dianggap perlu, bendera dinaikan setengah tiang ketika apel di lapangan kecamatan seperti ketika mengenangkan gugurnya seorang pahlawan. Kita pantas berkabung oleh potret kusam dunia edukasi pada tahun ini. Dengan cara ini, semua pihak bisa menjadi lebih reflektif agar bisa memberikan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan anak bangsa di tahun-tahun yang akan datang.

Selamat merayakan Hardiknas 2013 sebagai momen hari berkabung nasional!

Salam Berkabung Bersama

Terkait: Utopia Pendidikan Sebagai Vaksin dan Elevator?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun