Di mana pun kita hidup, apakah itu di negara terkaya sekalipun, semua orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya.
Manusia tidak akan pernah merasa puas.
Tak peduli seberapa kayanya seseorang, hasrat untuk menginginkan lebih banyak lagi tidak akan pernah hilang.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sederhana.
Dia makan dari apa pun yang tersedia di hadapannya, duduk di lantai tanpa ragu, tidak membutuhkan penghormatan dari pasukannya, dan bukan orang yang mengejar materi dunia ini.
Suatu hari ada seorang pria begitu gugup untuk bertemu Nabi Muhammad SAW.
Nabi menjawab: Jangan sungkan! Sesungguhnya saya bukanlah seorang raja. Justru saya hanyalah putra dari seorang wanita Qurays yang memakan daging kering. (Ibnu Maja)
Beliau selalu menunjukkan rasa kemanusiaannya dan menyapa orang-orang yang mengaguminya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Jangan terlalu memuji saya seperti orang-orang Kristen memuji Isa putra Maryam. Sesungguhnya saya hanyalah seorang hamba. Jadi panggil saya hamba Allah dan saya adalah pesuruh-Nya. (Bukhari).
Nabi Muhammad SAW bukanlah orang yang mengejar dunia ini, melainkan ia menemukan kebahagiaan berada di tengah-tengah mereka yang kurang beruntung.
Berada di sekitar orang miskin, yatim piatu, dan lemah berefek dalam pada hati dan cara seseorang memandang dunia.