Mohon tunggu...
Fajar Ahmad Suwandi
Fajar Ahmad Suwandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kelebihan dan Kekurangan Internet of Things (IoT)

26 Juli 2021   16:36 Diperbarui: 26 Juli 2021   16:42 2648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sebelum kita berbicara lebih jauh, kita harus mengetahui apa itu IoT ?

Menurut Ashton pada tahun 2009 definisi awal IoT adalah Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. Pernyataan tersebut diambil dari artikel sebagai berikut:

“Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagas dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai magnetik, menakan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memadai kode bar.

Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata.

Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informai begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang pernting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut”

Menurut Casagras (Coordinator and support action for global RFID-related activities and standadisation) mendefinisikan IoT sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.

Internet of Things (IoT) bisa didefinisikan sebagai sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.

Contoh penggunaan IOT dimasa sekarang adalah Cctv. Sebelumnya ketika kita akan mengecek Cctv itu bekerja atau tidak, kita harus melihat langsung ke monitor pemantauan Cctv tersebut. Sementara sekarang kita tidak perlu repot untuk melihat ke monitor tersebut. Cukup dengan menyalakan smartphone yang kita sudah instal aplikasi Cctv tersebut, kita sudah bisa melihat kegiatan apa saja yang terekam oleh Cctv tersebut. Dan tentunya kedua perangkat tersebut harus terhubung dengan internet. Tidak hanya di kehidupan sehari-hari, kita bisa menjumpai juga penerapan IoT di bidang Pertanian berupa teknologi sensor untuk mendeteksi hama serangga dan burung dan sensor penggunaan air.

Sebelumnya kita sudah mengetahui beberapa kelebihan IoT, ternyata IoT juga mempunyai kekurangan yaitu rentan terhadap serangan siber malware dikarenakan terhubung dengan jaringan internet.

Menurut Filippo Cassini, Wakil Presiden Senior Teknik Sistem Global Fortinet didalam artikel berjudul Pakar : Perangkat IoT paling rawan terhadap malware,  “Jika perangkat IoT untuk membuat rumah pintar (smart house) seperti home reuter, lemari es yang terhubung Internet, televisi pintar, ataupun pendingin udara terserang malware, perangkat itu akan terus terserang karena basis sistem operasionalnya susah untuk diperbaiki. Cassini mengatakan serangan malware terhadap perangkat-perangkat IoT seringkali membidik program-program yang saling terhubung melalui internet (bot net) untuk kembali menyebarkan malware bahkan ransomware. “orang-orang jahat (pelaku serangan siber) selalu mengembangkan teknik untuk melakukan tindakan (serangan) mereka secara sembunyi-sembunyi dan tidak tampak dengan pengamanan biasa,” kata Cassini.

Semoga dengan terus berkembangnya Internet of Things (IoT) baik itu dari segi kualitas maupun pengamanannya, kehidupan kita di masa mendatang akan lebih mudah dengan bantuan sensor cerdas dan peralatan pintar yang berbasis internet ini.

ditulis oleh :

Fajar Ahmad Suwandi_Mahasiswa Universitas Siber Asia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun