Ketika rangkaian dosa telah membentuk deret aritmatika.
Ketika diferensial pun tak mampu memperkecil perbuatan dosa yang kita perbuat.
Ketika kekhalifahan telah mencapai limit tak hingga.
Ketika Aljabar pun tak sanggup tuk menjabarkan segala bentuk kekhilafan kita.
Ketika trigonometri tak bisa menjangkau sudut prasangka buruk kita.
Dan ketika logika pun tak mampu menalar segala tindakan dan memfilter perkataan yang tidak baik.
Oleh karena itu, mari kita subtitusikan semua variabel dosa yang telah terefleksi dengan ucapan permohonan maaf sebesar-besarnya sehingga terkuadratkan angka nol, sehingga kembali fitrah tuk menyambut hari yang Fitri.
Semoga tahun depan kita berpeluang tuk berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan.
Beribu ungkapan maaf, dihaturkan.
Dari seorang matematikawan.
Yang tak luput dari dosa dan kekhilafan-nya.