Cilacap, Jawa Tengah — Di era digital seperti sekarang, inovasi dalam dunia pendidikan menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES), Faiza Hairul Hidayah, menghadirkan gebrakan baru lewat karyanya yang inspiratif: E-LKPD Matematika “Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Cacah sampai 1.000.”
Karya ini merupakan bagian dari kegiatan Bhakti Akademisi, sebuah bentuk nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat pendidikan. E-LKPD tersebut diserahkan langsung kepada guru di MI Pesantren Pembangunan Cibeunying, sebagai langkah konkret memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan praktik pembelajaran di sekolah dasar.
Berbeda dari lembar kerja konvensional, E-LKPD ini dirancang dalam format digital interaktif menggunakan platform LiveWorksheets. Melalui platform ini, guru dapat memberikan latihan secara daring, sementara siswa bisa mengerjakan dan mengirimkan jawaban secara real time. Tak hanya itu, sistem otomatis yang dimiliki platform tersebut membantu guru memantau hasil kerja siswa dengan cepat dan efisien.
Dengan desain visual yang menarik serta navigasi yang mudah digunakan, E-LKPD ini membuat materi “Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Cacah sampai 1.000” menjadi lebih mudah dipahami, menyenangkan, dan relevan dengan karakteristik siswa kelas 3 SD. Media ini juga mendukung penerapan pembelajaran jarak jauh maupun model hibrida, menjadikannya solusi inovatif untuk tantangan pembelajaran abad ke-21.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi tersebut, pihak MI Pesantren Pembangunan Cibeunying memberikan sertifikat penghargaan kepada Faiza Hairul Hidayah. Penghargaan ini bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga pengakuan atas semangat mahasiswa PGSD UNNES dalam membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan dasar.
Melalui karya ini, Faiza menunjukkan bahwa mahasiswa PGSD UNNES tidak hanya berfokus pada teori di ruang kuliah, tetapi juga mengimplementasikan pengetahuan dan kreativitasnya langsung di lapangan. Inovasi seperti ini menjadi bukti bahwa pendidikan dapat dikembangkan melalui pendekatan digital yang menarik, interaktif, dan bermakna.
Harapannya, peluncuran E-LKPD Matematika “Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Cacah sampai 1.000” ini dapat menginspirasi guru, calon pendidik, dan seluruh insan pendidikan untuk terus berinovasi serta memperkaya praktik pembelajaran berbasis teknologi di sekolah dasar.
Dengan langkah kecil penuh makna ini, mahasiswa PGSD UNNES membuktikan bahwa Bhakti Akademisi bukan sekadar kegiatan pengabdian, tetapi juga wujud nyata cinta dan kontribusi terhadap masa depan pendidikan Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI