Mohon tunggu...
Senja Awan
Senja Awan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Siapa yang menanam pasti ia akan memanen.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kaum Muda adalah Harapan Bangsa

28 Januari 2022   09:38 Diperbarui: 28 Januari 2022   09:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.koranpemuda.com

Dunia memang benar-benar sudah berubah, entah perihal tatanan sosial, kehidupan, hingga masyarakat. Kini kepedulian antar sesamapun seakan menghilang tak tersisa. Pengaruh globalisasi sudah membuat tradisi yang bertahun-tahun dijalankan perlahan menghilang. 

Tak jarang jika target utama adalah kaum milenial yang masih berprosses untuk berjalan mencari, membuat karya. Contoh yang sederhana saja, dari kata permintan maaf ketika melakukan kesalahan terhadap orang lain atau membuat sakit hati orang lain, bukannya meminta maaf malah berkata "ih kok baperan" atau ngga "jangan baperan lah". 

Kata ini yang sekarang tengah populer dikalangan milenial. Dengan pd nya orang mengatakan kata tersebut padahal dia sudah melakukan kesalahan dengan menyakiti orang lain. 

Mengapa semua terjadi ? Tentu saja karena perkembangan zaman now yang disalahgunakan seseorang, seharusnya dalam masa perkembangan teknologi sekarang kita bisa memilih dan memilah mana yang baik dan bukan, ambil baiknya, tinggalkan buruknya. 

Pada masa milenial kita adalah harapan bangsa di masa depan yang seharusnya bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, bisa mengambil apa yang seharusnya diambil, bukannya malah sebaliknya, kita sebagai agen of change bersama-sama membangun bangsa yang lebih baik, supaya tidak diperbudak dengan globalisasi lagi. 

Tapi tak jarang pemuda zaman sekarang sadar bahwa mereka lah harapan bangsa di masa depan, bersikap tenang, santai, tanpa ingin tahu bagaimana perkembangan bangsa yang akan di pimpinnya nanti. Bagaimana menjadikan mereka sadar ? 

Sudah kita ketahui bahwa kesadaran harus dari orang diri sendiri bukan dari orang lain apalagi dipaksakan. Akan lebih baik jika menerapkan pencegahan saja jika tidak memungkinkan pengobatan, contohnya seperti melatih kepemimpinan kepada setiap kader pemuda di lingkungan sekolah, masyarakat, kampus, atau organisasi itu sudah cukup untuk melakukan pencegahan, atau membentuk sebuah komunitas yang dimana didalamnya diajarkan cara bagaimana menghargai kehidupan dll yang bisa membangunkan semangat para pemuda agar menuju kehidupan yang lebih baik. Semoga kita sebagai pemuda selalau sadar dan terus semangat meraih mimpi agar bisa menuju Indonesia yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun