Mohon tunggu...
faisal fahmi mrp
faisal fahmi mrp Mohon Tunggu... Relawan - Pemula bersahaja

Searching.......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ilmu Tidak Tumbuh Mendadak dalam Musik

17 Juli 2017   11:40 Diperbarui: 17 Juli 2017   11:55 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ilmu mengenai musik sangat terbatas, tidak bisa lahir secara mendadak begitu saja. Ilmu musik haruslah didahului dengan penelitian eksperimen yang berkelanjutan, tidak hanya membahas satu atau dua pokok bidang ilmu saja. Nah, barulah hasil yang kita peroleh saat melakukan penelitian dan eksperimen musik tersebut dapat disusun ilmu baru dari berbagai data dan hasil penelitian musik. Hal ini lantas tidaklah sama dengan menciptakan karya musik yang relative lebih singkat, seperti musisi kebanyakan yang menciptakan sebuah lagu hanya karena terinspirasi dengan hal yang baru dialaminya. Berbeda dengan ilmu musik yang harus didahului dengan pemahaman dan pengalaman yang tidak sebentar.

Ilmuan musik berbeda dengan musisi. Ilmuan musik cendrung mempelajari sebab-akibat dari lahirnya pembahasan mengenai musik. Ilmuan musik juga tidak bisa bekerja sendiri, dia juga harus mengumpulkan data dari penciptaan karya musik lengkap dengan data notasi musik yang akan dia bahas dalam bidang keilmuannya. Ilmuan musik juga membutuhkan telaah dan sumber referensi baru yang otentik dengan mengikuti perkembangan keilmuan tadi. Karena semakin banyak telaah yang dia pelajari, maka semakin otentik dan objektiflah ilmu yang dia dapatkan.

Namun dalam waktu yang relative singkat, kenyataan dilapangan saat ini berbeda. Ilmu musik dan karya musik lahir tidak sejalan, berat sebelah. Disatu sisi, banyaknya karya musik yang dilahirkan oleh para musisi tanah air tidak berbanding lurus dengan karya ilmiah musik yang hadir. Terbukti dengan sedikitnya jumlah buku mengenai musik diluar dari pembahasan teori memainkan musik. Ilmu musik di Negara kita masih mencari bentuknya. Penelitian juga jarang dilakukan pada musik musik tradisi kita, masih cendrung menumpang dengan hasil penelitian filsuf musik lain.

Belum tersedianya jurnal ilmiah sosiologi musik juga menghambat lajunya pertumbuhan musisi yang membutuhkan refrensi buku musik tersebut, padahal buku musik tersebut dapat membantu musisi melahirkan karya musik yang inovatif lagi.

Masih banyak pekerjaan rumah kita untuk mengembangkan ilmu-ilmu musik di Negara kita ini. Kegunaan ilmu musik bukan hanya untuk para musisi, composer, arranger di Negara kita tetapi juga untuk penikmat musik yang jumlahnya tidak terhitung, karena jumlah karya musik dengan jumlah penikat musik tidak sebanding. Ini dilakukan untuk kemajuan musisi, pendidikan khususnya menangani seni musik kita dengan kekayaan tradisi yang sangat kaya.  Wassalam.

Kisaran , 17 juli 2017

faisal fahmi marpaung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun